Rekam Jejak Bek Underrated yang Jadi Idola Menpora Erick Thohir

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 17 September 2025 | 19:00 WIB
Rekam Jejak Bek Underrated yang Jadi Idola Menpora Erick Thohir
Salvatore Fresi, Ronaldo dan Taribo West (@90sfootball)
Baca 10 detik
  • Erick Thohir dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)
  • Selain fokus pada transformasi sepak bola nasional, Erick kini juga harus mengurus pembinaan atlet dari berbagai cabang olahraga lain. 
  • Meski pernah memimpin Inter Milan, idola Erick Thohir justru bukan bintang besar seperti Ronaldo atau Zanetti

Suara.com - Erick Thohir kini resmi mengemban jabatan baru. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melantik Erick sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dalam upacara di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/8).

Pelantikan ini dilakukan setelah Presiden Prabowo memberhentikan Menpora sebelumnya, Dito Ariotedjo.

Erick ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 96P Tahun 2025, yang dibacakan langsung oleh Deputi Administrasi Kementerian Sekretariat Negara.

Bagi publik olahraga, nama Erick Thohir tentu sudah tidak asing.

Potret Erick Thohir dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga  (YouTube/Sekretariat Presiden)
Potret Erick Thohir dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (YouTube/Sekretariat Presiden)

Ia masih menjabat sebagai Ketua Umum PSSI dan dikenal aktif mendorong transformasi sepak bola nasional, mulai dari naturalisasi pemain hingga mendatangkan pelatih dan konsultan kelas dunia.

Kini, dengan jabatan Menpora, Erick memikul tanggung jawab yang lebih luas.

Bukan hanya sepak bola, tapi juga pembinaan atlet di berbagai cabang olahraga serta pengembangan generasi muda Indonesia.

Siapa Pemain Idola Erick Thohir?

Bagi sebagian besar publik sepak bola Indonesia tentu mengetahui bahwa eks pemain Inter, Nicola Ventola merupakan pesepak bola Menpora Erick Thohir.

Baca Juga: Ganti Jabatan, Berapa Gaji Erick Thohir yang Digeser Jadi Menpora?

Hal ini terungkap saat Ventola melakukan siaran langsung Instagram bareng eks rekannya, Christian “Bobo” Vieri beberapa tahun lalu.

Dalam obrolan santai itu, Ventola blak-blakan mengaku sempat jadi idola utama Erick Thohir.

“Aku ini idolanya Thohir, loh. Tapi kalian nggak tahu kan? Dan setelah aku, tahu siapa idolanya yang kedua?" kata Ventola seperti dikutip dari Goal

Toto Fresi!” ujar Ventola sambil tertawa, yang langsung disambut gelak tawa Vieri.

Pernyataan ini jelas bikin banyak fans Inter terkejut. 

Pasalnya, Ventola memang dikenal sebagai striker berbakat Italia di akhir 90-an, tapi kariernya di Inter tidak seikonik Ronaldo atau Milito.

Sementara nama Salvatore Fresi, bek yang sempat empat musim memperkuat Nerazzurri di pertengahan 90-an, juga bukan sosok yang meninggalkan warisan besar di San Siro.

Meski begitu, bagi Erick Thohir, dua nama tersebut ternyata punya tempat spesial di hatinya.

Fresi, misalnya, mencatat sekitar 90 penampilan untuk Inter, sebelum kemudian hijrah ke Juventus.

Tidak ada momen luar biasa, tapi entah kenapa tetap masuk daftar favorit Menpora baru ini.

Nama Salvatore Fresi mungkin tidak sementereng Ronaldo, Zanetti, atau Vieri di era kejayaan Inter Milan.

Namun bagi Erick Thohir, eks presiden Inter sekaligus Ketua Umum PSSI sekarang, Fresi justru punya tempat spesial di hati.

Bek asal Italia kelahiran La Maddalena, 18 Januari 1973 ini dikenal sebagai pemain serbabisa.

Secara teknis cukup mumpuni, Fresi bisa dimainkan sebagai libero maupun gelandang bertahan, meski posisi terakhir itu kurang cocok dengan karakternya.

Ia punya keunggulan dalam duel udara, tapi sering dianggap agak lambat dalam pergerakan.

Fresi memulai kiprahnya di Salernitana pada musim 1993/94 di Serie C1, langsung membantu klub promosi ke Serie B.

Performanya bikin Inter jatuh hati, hingga memboyongnya dengan mahar besar kala itu: 7 miliar lire pada 1995.

Bersama Nerazzurri, Fresi mencatat beberapa musim penting, termasuk saat Inter menjuarai Piala UEFA 1997/98.

Meski bukan pemain inti yang selalu jadi sorotan, kontribusinya tetap tercatat dalam buku sejarah klub.

Setelah sempat kembali ke Salernitana dengan status pinjaman, Fresi melanjutkan kariernya di Napoli dan Bologna.

Justru di Bologna ia tampil produktif, 8 gol dari 25 laga—angka yang cukup impresif untuk seorang bek.

Puncak kariernya datang saat direkrut Juventus.

Meski lebih banyak jadi pelapis, ia berhasil mengoleksi satu gelar Serie A (2002/03) dan dua trofi Supercoppa Italiana (2002, 2003).

Usai dari Juve, ia sempat memperkuat Perugia, Catania, dan kembali ke Salernitana sebelum akhirnya melabuhkan karier ke level lebih rendah, bahkan sempat bermain di klub amatir Vigor Paolo Masullo Campano.

Kontributor: Adam Ali

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI