Infografis
- Erick Thohir menegaskan masa depannya sebagai Ketua Umum PSSI akan ditentukan oleh FIFA setelah ia resmi dilantik sebagai Menpora oleh Presiden Prabowo.
- FIFA tidak melarang pejabat negara merangkap jabatan di federasi sepak bola, asalkan proses pemilihan dilakukan secara demokratis dan bebas dari intervensi pemerintah.
- Erick menyebut belum tahu kelanjutan posisinya di PSSI, sambil menunggu keputusan resmi dari FIFA.
Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menegaskan bahwa kelanjutan dirinya sebagai Ketua Umum PSSI akan sepenuhnya mengikuti mekanisme yang ditetapkan FIFA.
Erick baru saja dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Menpora pada Rabu (17/9/2025). Meski demikian, ia masih mengemban jabatan sebagai Ketua Umum PSSI, posisi yang ia duduki sejak terpilih melalui Kongres Luar Biasa pada Februari 2023.
“Nanti kan itu ada prosesnya di FIFA. Ya FIFA sebagai badan olahraga tertinggi di dunia nanti mereka yang akan (menentukan?),” kata Erick kepada wartawan di Jakarta.
Dalam regulasi FIFA, tidak ada aturan yang melarang seorang pejabat negara merangkap jabatan sebagai ketua federasi sepak bola. Bahkan, Erick sendiri pernah menjadi Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI.
FIFA hanya mensyaratkan bahwa pemilihan ketua umum federasi harus berlangsung secara demokratis, independen, dan diputuskan lewat kongres anggota, bukan intervensi pemerintah.
Selain itu, ketua federasi wajib terbebas dari praktik korupsi, konflik kepentingan, maupun keterlibatan dalam pengaturan skor.
Karena itu, Erick menegaskan bahwa ia belum bisa memastikan masa depannya di PSSI.
“FIFA (yang memutuskan), saya tidak tahu. Nanti biar FIFA yang bersurat,” ucapnya.
Erick menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menpora. Menariknya, sebelum Dito, posisi tersebut diisi Zainudin Amali yang memilih mundur setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Baca Juga: Presiden FIFA Buka Suara usai Erick Thohir Jadi Menpora
(Antara)
