- Calvin Verdonk jalani debut starter di Liga Europa saat Lille menang 2-1 atas SK Brann.
- Media Prancis menyoroti kerja kerasnya di lini kiri, termasuk kontribusi pada gol pembuka.
- Kritik muncul karena umpan jauhnya sering terburu-buru, jadi catatan untuk perbaikan.
Suara.com - Calvin Verdonk langsung mencuri perhatian ketika diberi kesempatan tampil sejak menit awal di ajang Liga Europa.
Bek kiri Timnas Indonesia itu dipercaya pelatih Lille untuk turun penuh saat timnya mengalahkan SK Brann 2-1 di Stadion Pierre-Mauroy, Kamis (25/9) malam WIB.
Pertandingan ini terasa spesial karena menjadi debut Verdonk sebagai starter di kompetisi Eropa.
Sebelumnya, ia baru mencatatkan penampilan singkat sebagai pemain pengganti saat Lille takluk dari Lens.
Performa pemain berdarah Belanda-Indonesia itu tak luput dari sorotan media lokal, Le Petit Lillois.
Mereka menilai Verdonk menghadirkan energi besar di sisi kiri pertahanan.
Dalam ulasannya, ia disebut rajin berlari, tidak kenal lelah, serta tangguh dalam duel fisik menghadapi tekanan lawan.
Tak hanya kokoh di belakang, Verdonk juga berperan dalam terciptanya gol pembuka Lille.
Ia mengirim umpan kunci kepada Matias Fernandez-Pardo sebelum bola dimaksimalkan Igamane menjadi gol.
Baca Juga: Tak Banyak Polah, Calvin Verdonk Balas Cemoohan Fans Lille dengan Cara Berkelas
“Verdonk menunjukkan komitmen fisik yang jelas dan ketangguhan teknis yang menonjol,” tulis Le Petit Lillois.
Meski begitu, catatan minus tetap diberikan. Media tersebut menilai Verdonk beberapa kali melepaskan umpan panjang yang terlalu cepat, padahal ada opsi lain yang lebih sederhana.
“Beberapa kali ia mengambil opsi umpan jauh yang sebenarnya bisa dihindari,” tambah laporan itu.
Kritik tersebut menjadi bahan evaluasi agar Verdonk bisa tampil lebih efektif.
Namun secara keseluruhan, kiprahnya tetap dipandang positif dan memberi harapan besar bagi Lille di kancah Eropa.
Penampilan impresif ini juga semakin membuka peluang Verdonk untuk mengamankan posisi inti di bawah arahan pelatih Bruno Genesio.
Syaratnya jelas: menjaga konsistensi dan terus mengasah kematangan di level tertinggi.
Kontributor : Imadudin Robani Adam