- Arab Saudi punya jeda istirahat lebih panjang dibanding Indonesia dan Irak.
- Jadwal padat bikin Garuda cuma punya tiga hari recovery sebelum lawan Irak.
- Skuad penuh bintang dipilih Herve Renard demi jaga peluang lolos langsung ke Piala Dunia.
Suara.com - Arab Saudi benar-benar tahu cara memanfaatkan status mereka sebagai tuan rumah Grup B putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Bukan hanya soal kekuatan skuad, tapi juga lewat penjadwalan yang dibuat menguntungkan mereka sendiri.
Timnas Indonesia akan langsung menghadapi lawan berat di laga perdana, yaitu Arab Saudi, pada 9 Oktober dini hari WIB mendatang.
Usai duel itu, Garuda Nusantara hanya diberi waktu tiga hari sebelum kembali bertanding melawan Irak pada 12 Oktober.
Bandingkan dengan Arab Saudi yang setelah menghadapi Indonesia bisa beristirahat enam hari penuh sebelum bersua Irak pada 15 Oktober.
Situasi ini jelas membuat Elang Hijau lebih segar, sementara Timnas Indonesia dan Irak harus berjibaku dengan kelelahan.
Format baru yang diterapkan AFC memang menunjuk Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah putaran keempat, menggantikan sistem laga netral.

Namun, jadwal timpang ini menimbulkan kesan seakan-akan Arab Saudi sengaja diuntungkan.
Di luar faktor jadwal, Arab Saudi juga telah menyiapkan kekuatan terbaik.
Baca Juga: Calvin Verdonk Hadapi AS Roma, Ini Jadwal Lengkap Liga Europa
Pelatih asal Prancis, Herve Renard, resmi memanggil 26 pemain untuk menghadapi dua laga penting di Grup B.
Nama kapten Salem Al-Dawsari (Al-Hilal) tetap jadi tumpuan utama.
Selain itu, ada pula Firas Albrikan, Mohammed Kanno, Hassan Altambakti, hingga Saleh Alsehri.
Renard jelas lebih memilih pemain berpengalaman ketimbang memberi banyak ruang untuk talenta muda.
Strategi ini dinilai sebagai langkah aman untuk menjaga stabilitas performa sekaligus peluang lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Menurut regulasi, hanya juara grup yang berhak melangkah langsung ke Piala Dunia 2026.
Sementara tim peringkat kedua masih harus berjuang di babak kelima.
Artinya, setiap detail—mulai dari pemilihan skuad hingga keuntungan jadwal—bisa jadi penentu nasib.
Dengan kondisi ini, Timnas Indonesia harus benar-benar menyiapkan fisik dan strategi terbaik.
Pasalnya, bukan hanya menghadapi kekuatan Arab Saudi dan Irak di lapangan, tetapi juga menghadapi “permainan halus” dari jadwal yang timpang.