- Rodrigo Holgado resmi tiba di Kuala Lumpur untuk membantu Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM)
- Kasus ini tidak hanya menimpa Holgado, tetapi juga enam pemain naturalisasi Malaysia lainnya
- FAM menegaskan keseriusannya membela diri, dengan menunggu laporan lengkap dari FIFA
Suara.com - Striker Rodrigo Holgado resmi tiba di Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengikuti proses banding terkait larangan bermain selama satu tahun yang dijatuhkan FIFA.
Pemain berusia 30 tahun itu datang bersama agennya guna membantu Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menyelesaikan polemik dokumen yang membuatnya tersandung sanksi berat.
Menurut laporan media Kolombia, Holgado yang kini membela klub América de Cali di Liga Kolombia, melakukan perjalanan ke Malaysia demi memberikan keterangan langsung kepada pihak FAM.
Kehadirannya diharapkan dapat mempercepat proses banding agar kasus ini tidak berlarut-larut.
Sanksi FIFA terhadap Holgado bermula dari penggunaan dokumen registrasi yang dinilai tidak sah ketika Malaysia tampil di Kualifikasi Piala Asia 2027 kontra Vietnam pada Juni lalu.
Holgado sempat mencatatkan dua penampilan bersama Harimau Malaya dan bahkan mencetak satu gol dalam kemenangan 4-0 atas Vietnam.

Namun, FIFA menilai adanya kejanggalan dalam proses administrasi sejumlah pemain naturalisasi.
Alhasil, bukan hanya Holgado, enam pemain lain yakni Facundo Garces, Jon Irazabal, Imanol Machuca, Hector Hevel, Joao Figueiredo, dan Gabriel Palmero juga dijatuhi hukuman larangan bermain selama 12 bulan.
Tak hanya itu, FAM turut diganjar denda sebesar 350 ribu franc Swiss atau setara Rp1,8 miliar.
Baca Juga: Kacau, Protes PSSI Soal wasit Timur Tengah Masih Digantung FIFA dan AFC
Holgado sendiri berharap proses banding dapat segera menemukan titik terang.
“Saya hanya ingin masalah ini cepat selesai. Bermain untuk Malaysia adalah pengalaman berharga, dan saya ingin semuanya kembali normal,” ungkapnya sebelum bertemu dengan perwakilan FAM.
FAM Siap ke CAS
Federasi sepak bola Malaysia (FAM) memastikan akan menempuh segala cara untuk membela diri terkait sanksi berat FIFA.
Setelah mengajukan banding resmi, FAM membuka kemungkinan untuk membawa kasus ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) jika upaya awal mereka tidak berhasil.
Plt Presiden FAM, Datuk Yusoff Mahadi, menyebut pihaknya telah melakukan rapat internal dengan jajaran eksekutif untuk membahas langkah-langkah strategis menghadapi kasus yang tengah menjadi sorotan publik.
“Kami sudah menggelar rapat untuk memberi penjelasan langsung kepada anggota dewan tentang situasi saat ini, termasuk sanksi yang dijatuhkan FIFA dan opsi-opsi yang bisa ditempuh,” kata Yusoff dikutip Thestar.my