- Bek Borussia Monchengladbach itu mencetak dua gol penalti ke gawang Arab Saudi, dan aksinya mendapat pujian dari media Jerman, Bild
- Kekalahan dari Arab Saudi memperberat langkah Indonesia ke Piala Dunia 2026.
- Laga kontra Irak jadi penentu nasib Timnas Indonesia.
Suara.com - Timnas Indonesia harus menelan kekalahan pahit di laga pembuka babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Skuad Garuda kalah 2-3 dari Arab Saudi pada pertandingan yang digelar di King Abdullah Sports City, Jeddah, Rabu (8/10/2025) malam waktu setempat.
Kekalahan Timnas Indonesia ini juga menjadi sorotan salah satu media kenamaan Jerman, Bild.
Bild menyoroti aksi dari pemain Borussia Monchengladbach, Kevin Diks. Pada laga melawan Arab Saudi, Diks memborong dua gol Indonesia lewat titik putih.
Bild berikan pujian kepada perfomance Kevin Diks yang sukses jadi algojo Indonesia.

"Kevin Diks (28), membuka keunggulan lewat titik putih di menit ke-11. Gol tersebut menjadi gol perdana Diks bersama Timnas Indonesia dalam tujuh penampilannya di level internasional," ulas Bild.
"Indonesia sempat memperkecil ketertinggalan di menit ke-86, lagi-lagi melalui penalti Kevin Diks, yang sukses menuntaskan tugasnya dengan tenang. Sayangnya, waktu tersisa tak cukup bagi Garuda untuk mengejar ketertinggalan," sambung media Jerman itu.
Kekalahan dari Arab Saudi membuat peluang Indonesia untuk melaju ke putaran final Piala Dunia 2026 menjadi lebih berat.
Dalam babak keempat ini, hanya juara grup yang lolos langsung ke Piala Dunia di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Baca Juga: Meski Dikalahkan Arab Saudi, Timnas Indonesia Masih Bisa Jadi Juara Grup dan Lolos Otomatis!
Sementara peringkat kedua grup masih punya peluang melalui babak kelima, di mana mereka akan bertemu runner-up dari grup lain (yang berisi Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab) untuk memperebutkan tiket ke interkontinental play-off pada Maret 2026.
Timnas Indonesia kini wajib menang di laga berikutnya melawan Irak pada 11 Oktober 2025, jika ingin menjaga asa tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kontributor: M.Faqih