Baca 10 detik
- Bruno Fernandes gagal dua dari tiga penalti musim ini di Premier League.
- Ia bertekad memperbaiki teknik eksekusi tanpa kehilangan rasa percaya diri.
- Fernandes menegaskan fokus utamanya adalah kemenangan tim, bukan dendam pribadi.
Musim lalu, United menutup kompetisi di posisi ke-15 — catatan terburuk mereka sejak terdegradasi pada 1974 — ditambah kekalahan di final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur.
Fernandes menolak anggapan bahwa bermain untuk tim nasional menjadi bentuk “pelarian” dari tekanan di level klub.
“Ini dua hal berbeda,” ucapnya. “Di sini saya merasa seperti di rumah, berbicara bahasa sendiri, makan makanan Portugis, itu membuat saya nyaman.”
Namun, ia menegaskan tetap menikmati tekanan di Inggris.
“Saya juga merasa baik di Manchester. Saya menyukai tekanan karena itu berarti targetnya besar, dan saya suka tantangan,” tutupnya.