Infografis
-
Arsenal didenda 500.000 pound sterling (sekitar Rp11 miliar) oleh FA karena tidak memberikan alokasi penuh 9.000 tiket kepada suporter Manchester United pada laga Piala FA di Stadion Emirates.
-
FA menyebut Arsenal melanggar aturan yang mewajibkan klub tuan rumah menyediakan 15 persen kapasitas stadion untuk pendukung tim tamu.
-
Denda itu ditangguhkan hingga Arsenal mematuhi aturan serupa pada musim 2025/2026, sementara klub berjanji memperbaiki prosedur penjualan tiket.
Suara.com - Arsenal dikenai denda sebesar 500.000 pound sterling atau sekitar Rp11 miliar oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) akibat pelanggaran aturan penjualan tiket pada laga putaran ketiga Piala FA melawan Manchester United, yang digelar di Stadion Emirates pada 12 Januari 2025.
FA menjelaskan bahwa Arsenal tidak memenuhi kewajiban menyediakan jatah penuh sebanyak 9.000 tiket untuk pendukung tim tamu.
Pelanggaran tersebut termasuk dalam Aturan Piala FA 2024–2025 Nomor 192, yang mengharuskan klub tuan rumah mematuhi ketentuan dalam Aturan 191 mengenai distribusi tiket.
Dalam regulasi itu disebutkan bahwa untuk pertandingan Piala FA, kecuali semifinal dan final, klub tamu berhak mendapatkan alokasi tiket sebanyak 15 persen dari total kapasitas stadion (maksimal 9.000 tiket), dengan syarat tiket berada di area terpisah dan permintaan diajukan dalam empat hari setelah undian pertandingan.
Namun, berdasarkan laporan media Inggris, Arsenal hanya menyediakan sekitar 8.000 tiket bagi suporter Manchester United dengan alasan faktor keamanan.
FA menegaskan bahwa denda tersebut akan ditangguhkan hingga Arsenal dapat menunjukkan kepatuhan terhadap aturan serupa pada Piala FA musim 2025/2026 dan kompetisi berikutnya.
“Kami memberikan kesempatan kepada Arsenal untuk mematuhi regulasi pada musim depan,” tulis pernyataan resmi FA.
Dalam laga tersebut, Arsenal tersingkir dari Piala FA setelah kalah lewat adu penalti, usai bermain imbang 1-1 selama waktu normal.
Sebagai tindak lanjut, klub asal London itu berjanji akan menyesuaikan kembali prosedur penjualan tiket agar tidak kembali terkena sanksi di masa mendatang.
Baca Juga: Manchester United Adopsi Model Bisnis Ala Amerika Demi Raup Untung
(Antara)
