-
Pemain keturunan sedih tapi bangga gagal Piala Dunia 2026.
-
Thom Haye dkk janji bangkit lebih kuat untuk Indonesia.
-
Garuda Emas siapkan diri hadapi Piala Asia 2027 dan 2030.
Thom menegaskan bahwa perjalanan Timnas Indonesia adalah tentang menunjukkan kemampuan mereka kepada dunia dan generasi mendatang.
Ia menutup pesannya dengan optimisme, mengatakan ini bukanlah akhir, karena masih ada peluang ke Piala Dunia edisi 2030 dan Piala Asia 2027.
"Ini bukan akhir," tutupnya, "Ini bukti bahwa kita adalah bagian dari tim ini dan suatu hari nanti, impian kita akan menjadi kenyataan."
Kevin Diks dan Semangat Baru
Bek Kevin Diks, yang selalu menjadi starter dalam dua laga putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia, percaya kegagalan ini akan menjadi kekuatan baru.
Kevin, pemain Liga Jerman Borussia Moenchengladbach, merasa hampa saat ini, tetapi yakin rasa sakit akan bertransformasi.
"Saat ini rasanya hampa, tetapi saya tahu suatu hari nanti rasa sakit ini akan berubah menjadi kekuatan," ucap Kevin Diks.
Dalam kekalahan 2-3 dari Arab Saudi, Kevin Diks sempat mencetak dua gol penalti, menunjukkan kontribusi besarnya untuk Timnas Indonesia.
Pemain yang mengawali debutnya melawan Jepang itu mengungkapkan betapa perpisahan dengan mimpi ini terasa sangat menyakitkan.
Baca Juga: Media Korea Soroti Nama STY yang Menggema di Stadion Usai Timnas Indonesia vs Irak
"Sakit untuk menjelaskan betapa sakitnya ini," kata Kevin Diks, menggarisbawahi upaya maksimal Garuda Emas.
Ia memastikan bahwa setiap latihan dan pertandingan didedikasikan untuk negara dan orang-orang yang percaya pada Timnas Indonesia.
Di akhir pesannya, Diks menyampaikan rasa terima kasihnya, "Terima kasih Indonesia karena telah berdiri bersama kami melalui semua ini."
Pemain berusia 29 tahun itu berjanji bahwa mereka akan terus berjuang untuk mimpi besar ke Piala Dunia 2026 berikutnya.
"Kami akan terus berjuang untuk mimpi ini, selamanya," tutupnya, memberikan harapan bagi suporter setia Garuda Emas.
Janji Kebangkitan Calvin Verdonk dan Shayne Pattynama