Mengapa Timnas Indonesia Layak Protes Wasit Ma Ning Setelah Gagal Lolos Piala Dunia?

Senin, 13 Oktober 2025 | 21:05 WIB
Mengapa Timnas Indonesia Layak Protes Wasit Ma Ning Setelah Gagal Lolos Piala Dunia?
Wasit Ma Ning (AFC)
Baca 10 detik
  • Garuda gagal Piala Dunia 2026 setelah kalah dari Irak.

  • Keputusan Wasit Ma Ning rugikan Timnas Indonesia secara fatal.

  • Kontroversi kartu merah dan penalti jadi penutup pahit.

Suara.com - Impian besar Timnas Indonesia untuk pertama kalinya berlaga di putaran final Piala Dunia 2026 telah berakhir pahit di putaran keempat kualifikasi.

Skuad Garuda yang dilatih Patrick Kluivert secara resmi harus mengubur asa setelah menelan kekalahan beruntun dari Arab Saudi (2-3) dan terakhir takluk 0-1 dari Irak di King Abdullah Sport City.

Alih-alih kekalahan, kepemimpinan Wasit Ma Ning asal Tiongkok dalam laga penentuan kontra Irak justru menjadi sumber kontroversi yang memuncak.

Keputusan-keputusan janggal sang pengadil lapangan ini disinyalir sangat merugikan posisi Timnas Indonesia selama pertandingan berlangsung.

Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, mengungkapkan rasa frustrasinya atas serangkaian keputusan yang dinilai meragukan dan mencederai pertandingan.

"Saya selalu berusaha menghormati siapa pun. Wasit, organisasi, segalanya. Namun hari ini sejumlah hal yang terjadi dan dalam pendapat saya tidaklah tepat. Namun pada akhirnya, wasit yang memutuskan. Jadi, kami harus menjalaninya," kata Idzes.

Serangkaian Keputusan Kontroversial yang Rugikan Garuda

Salah satu insiden paling disorot terjadi pada menit ke-66 ketika Ole Romeny dijatuhkan keras oleh Zaid Tahseen.

Meskipun Ole Romeny berada dalam situasi mencetak gol karena hanya berhadapan dengan kiper, Wasit Ma Ning hanya memberikan kartu kuning kepada Zaid Tahseen.

Baca Juga: STY Menang Telak! Begini Capaian STY dan Kluivert dalam Perbandingan yang Setara

Pelanggaran itu seharusnya memenuhi kriteria DOGSO (Denial of an Obvious Goal-Scoring Opportunity) yang mutlak berujung kartu merah, bukan sekadar peringatan untuk bek Irak itu.

Meskipun ada argumen kehadiran bek Irak lain, peluang Timnas Indonesia untuk mencetak gol tetap terbuka lebar karena kecepatan Romeny dan penguasaan bola yang kuat.

Keputusan kontroversial itu menjadi bahan perdebatan panas yang mewarnai kegagalan Garuda menuju Piala Dunia 2026.

Insiden kedua yang memancing protes terjadi di menit ke-78, melibatkan Kevin Diks dan Merchas Doski.

Pada momen tersebut, Kevin Diks mendapat tekel keras dari Merchas Doski, tetapi Wasit Ma Ning justru memvonis Diks bersalah dan memberinya kartu kuning, serta memberikan tendangan bebas untuk Irak.

Tayangan ulang secara jelas memperlihatkan Doski adalah pelaku pelanggaran, membuat keputusan wasit asal Tiongkok tersebut dipertanyakan.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI