- Gennaro Gattuso menegaskan bahwa tim nasional Italia siap tempur menghadapi Israel dalam laga penting kualifikasi Piala Dunia 2026
- Gattuso menyambut baik kabar gencatan senjata di Gaza dan berharap perdamaian bisa bertahan lama
- Ia memuji semangat dan perkembangan pemain muda Azzurri, terutama striker Francesco Pio Esposito
Suara.com - Pelatih tim nasional Italia, Gennaro Gattuso, menegaskan timnya siap tempur menghadapi Israel dalam laga krusial kualifikasi Piala Dunia 2026.
Duel ini bukan hanya menentukan nasib Italia menuju babak playoff, tapi juga berlangsung di tengah situasi global yang sarat emosi akibat konflik di Gaza.
Berbicara kepada Sky Sport Italia jelang pertandingan di Udine, Gattuso menyambut positif kabar adanya gencatan senjata di Gaza, seraya berharap situasi damai itu bisa bertahan lama.
“Kami bahagia mendengar kabar gencatan senjata. Melihat orang-orang bisa kembali ke rumah mereka di Gaza sungguh menyentuh hati,” ujar Gattuso.
“Besok kami akan bermain seperti biasa. Akan ada protes di luar stadion, tapi lebih dari 10 ribu fans di dalam akan memberi kami dorongan besar.”

Gattuso mengaku bangga dengan semangat para pemain muda Azzurri yang disebutnya terus berkembang dari laga ke laga.
“Saya jatuh cinta pada tim ini karena cara mereka bekerja dan tetap kompak. Kami tahu perjalanan ini masih panjang dan kami tidak boleh membuat kesalahan, tapi saya suka bagaimana mereka terus tumbuh,” tegasnya.
Selain fokus pada hasil, pelatih berusia 47 tahun itu juga menyoroti perubahan taktik yang mungkin akan diterapkannya, serta memuji performa striker muda Francesco Pio Esposito, yang tampil menonjol dalam laga sebelumnya melawan Estonia.
“Dia pemain sederhana dengan kualitas besar. Dia berlari seperti gelandang dan cepat memahami permainan. Kadang pemain seperti dia bisa menentukan hasil di menit akhir,” kata Gattuso.
Baca Juga: Manajer Timnas Indonesia Laporkan Patrick Kluivert, Kenapa?
Di sisi lain, Gattuso juga menyinggung soal momen pribadinya sebagai pelatih tim nasional — posisi yang menurutnya masih terasa seperti mimpi.
“Banyak orang akan rela membayar untuk bisa berada di posisi saya. Saya menjalani ini seperti mimpi. Saya sering berpikir tentang pelatih-pelatih besar seperti Marcello Lippi dan Giovanni Trapattoni, dan bertanya-tanya: siapa sangka saya bisa sampai di sini?” ungkapnya.
Menutup konferensi persnya, Gattuso menyampaikan apresiasi untuk Luciano Spalletti, pelatih yang lebih dulu memuji kinerjanya.
“Saya menghargai kata-katanya. Dia orang yang jujur dan tidak pernah memberi pujian kosong. Saya bahkan ingin meneleponnya, tapi saya tak mau mengganggu.” tegasnya.
Kontributor: Azka Putra