-
Arab Saudi dan Irak akan berebut tiket otomatis ke Piala Dunia 2026 di laga penentuan Grup B.
-
Irak wajib menang, sementara Arab Saudi cukup imbang untuk lolos otomatis.
-
Graham Arnold lempar tekanan ke Saudi, sedangkan Herve Renard minta skuadnya tetap fokus usai kalahkan Indonesia.
Suara.com - Panggung putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kini sepenuhnya menjadi milik Arab Saudi dan Irak.
Setelah sama-sama sukses menaklukkan Timnas Indonesia, kedua raksasa Timur Tengah ini akan berduel dalam sebuah laga final sesungguhnya untuk memperebutkan satu tiket lolos otomatis di laga penentuan Grup B ini akan digelar pada Rabu (15/10/2025) dini hari WIB.
Skuad Green Falcons asuhan Herve Renard berada di atas angin. Unggul selisih gol, mereka hanya membutuhkan hasil imbang untuk menjadi juara grup.
Sebaliknya, Irak di bawah komando Graham Arnold wajib meraih kemenangan demi lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Di tengah tensi yang memanas, Graham Arnold yang notabene adalah pelatih berpengalaman, mencoba melancarkan perang urat syaraf.
Pelatih asal Australia tersebut dengan cerdik melempar semua beban tekanan ke pundak tuan rumah.
"Kami sudah memastikan tempat di play-off pada November. Karena Saudi akan didukung 90 persen fans (di stadion), tekanan dari media, tekanan dari FIFA, jadi tekanan ada di Saudi," ujar Graham Arnold.
"Dalam pikiran mereka ada dua cara untuk lolos, yaitu imbang atau menang, sedangkan kami hanya satu, yaitu menang," imbuhnya.
Sementara itu, di kubu seberang Herve Renard justru mencoba meredam euforia. Ia meminta anak asuhnya untuk segera melupakan kemenangan atas Timnas Indonesia.
Baca Juga: Anak Patrick Kluivert Ungkap Alasan Matikan Kolom Komentar
Baginya tiga poin tersebut akan menjadi sia-sia jika mereka gagal mengunci tiket ke Piala Dunia.
"Jika kami tidak mencapai target besok, orang-orang tidak akan mengingat laga melawan Indonesia," ucap Herve Renard.
"Saya selalu bilang kepada mereka untuk tetap fokus. Saya beruntung saya punya pemain berpengalaman seperti Saleh Al Shehri, Salem Al Dawsari kapten kami, dan sekarang Hassan Al Tambakti," tegasnya.
Sementara kedua pelatih saling sikut, Timnas Indonesia sendiri telah lebih dulu angkat koper dari Jeddah setelah dipastikan finis sebagai juru kunci Grup B tanpa meraih satu poin pun.