Liverpool Terpuruk Lagi dan 4 Kekalahan Beruntun, Kapan Arne Slot Dipecat?

Senin, 20 Oktober 2025 | 14:47 WIB
Liverpool Terpuruk Lagi dan 4 Kekalahan Beruntun, Kapan Arne Slot Dipecat?
Liverpool Terpuruk Lagi dan 4 Kekalahan Beruntun, Kapan Arne Slot Dipecat?. [Instagram Arne Slot]
Baca 10 detik
  • Liverpool tampil tanpa arah permainan yang jelas dan kembali menuai kritik tajam dari pengamat sepak bola Inggris.
  • Kekalahan dari United semakin mempertegas kritik bahwa Arne Slot belum menemukan identitas permainan untuk Liverpool.
  • Selama babak pertama, timnya gagal tampil menekan dan kehilangan arah taktik.

Suara.com - Harapan Liverpool untuk mempertahankan gelar juara Premier League musim ini semakin menipis.

Pasalnya, tim asuhan Arne Slot kembali menelan kekalahan menyakitkan 1-2 dari rival abadi Manchester United di Anfield, Minggu (19/10/2025).

Meski tampil dominan secara statistik, Liverpool justru tampil tanpa arah permainan yang jelas dan kembali menuai kritik tajam dari pengamat sepak bola Inggris.

Secara angka, Liverpool memang menguasai jalannya laga.

The Reds mencatat 19 tembakan, tembakan mengarah berpotensi gol (xG) 2,76, dan tiga kali mengenai tiang gawang, semuanya dari aksi Cody Gakpo, pencetak satu-satunya gol tuan rumah.

Namun, dominasi itu tak berarti apa-apa ketika Harry Maguire mencetak gol kemenangan bagi United di menit-menit akhir, memastikan kekalahan keempat beruntun Liverpool di semua kompetisi.

“Liverpool bisa saja menang jika lebih efisien. Tapi hasil ini hanya akan menunda kenyataan bahwa mereka dalam krisis besar,” tulis jurnalis Inggris David Lynch, dikutip dari Sports Mole.

Kekalahan dari United semakin mempertegas kritik bahwa Arne Slot belum menemukan identitas permainan untuk Liverpool.

Selama babak pertama, timnya gagal tampil menekan dan kehilangan arah taktik.

Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Pekan 8: Manchester United Bikin Liverpool Terjerembab di Peringkat Empat

“Slot terlihat kebingungan. Rencana permainannya sulit dimengerti, bahkan oleh para pemainnya sendiri,” tulis Lynch dalam analisisnya.

Ia juga menyoroti bahwa perubahan formasi menjadi 4-4-2 di babak kedua, dengan Florian Wirtz dan Curtis Jones di lini tengah, hanyalah upaya darurat, bukan hasil dari strategi yang matang.

“Jika tim yang dibangun dengan dana lebih dari £450 juta harus mengandalkan formasi darurat 4-4-2, jelas ada masalah besar di ruang taktik Liverpool,” lanjutnya.

Kontributor: Azka Putra

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI