-
Dean James menyayangkan pemecatan Patrick Kluivert yang memberinya debut di Timnas Indonesia.
-
Ia mengirim pesan pribadi berisi ucapan terima kasih dan doa untuk Kluivert.
-
Meski kecewa gagal ke Piala Dunia, James ajak tim fokus ke Piala Asia 2027.
Suara.com - Pemecatan Patrick Kluivert dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia membuat bek kiri Dean James ikut berkomentar.
Sebagai pemain yang mendapatkan debut internasionalnya di bawah arahan pelatih asal Belanda, Dean James merasa sangat berterima kasih dan menyayangkan akhir dari kerja sama tersebut.
Seperti diketahui, Patrick Kluivert dan jajaran stafnya harus angkat kaki setelah skuad Garuda gagal total di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, menelan dua kekalahan dari Arab Saudi dan Irak.
Meskipun memahami bahwa kegagalan selalu memiliki konsekuensi, James tetap merasa bahwa perpisahan ini adalah sebuah hal yang disayangkan.
"Saya rasa itu sungguh disayangkan, karena dia pelatih yang baik, dan staf di sekitarnya juga," ujar Dean James dari Tubantia.
"Tapi kalau kita tidak berhasil, kita tahu ada konsekuensinya. Sayang sekali semuanya harus berakhir seperti ini," ujarnya.
Bagi bek berusia 25 tahun ini, jasa Kluivert akan selalu ia kenang. Ia bahkan secara pribadi telah mengirimkan pesan perpisahan dan ucapan terima kasih kepada sang mantan pelatih.
"Saya sangat berterima kasih padanya untuk itu. Dia sangat penting bagi saya dan keluarga saya dan saya pun menyampaikannya," ucap pemain Go Ahead Eagles ini.
"Saya bahkan mengirim pesan singkat, 'Terima kasih atas segalanya dan semoga sukses di masa depan," imbuhnya.
Baca Juga: Ikuti Timnas Indonesia, Thailand Pecat Pelatih Masatada Ishii
Di sisi lain, James juga tak bisa menutupi kekecewaan mendalamnya atas kegagalan tim melaju ke Piala Dunia.
Menurutnya rasa sakit itu semakin terasa karena tim sudah berada sangat dekat dengan pencapaian bersejarah.
"Kami sudah sangat dekat. Lalu kami kalah di kedua pertandingan itu, dan itu sungguh disayangkan. Tapi ya sudahlah, begitulah adanya," ujar Dean James.
Namun, ia mengajak semua pihak untuk tidak larut dalam kesedihan. Perjuangan harus terus berlanjut.
"Kami harus terus berjuang. Saya rasa Indonesia belum pernah sejauh ini. Sekarang kita harus fokus ke Piala Asia 2027," pungkasnya.