-
Anthony Hudson kandidat terkuat pelatih Thailand, ungguli Park Hang-seo dan Shin Tae-yong.
-
FA Thailand pecat Ishii demi perubahan taktis untuk lolos ke Piala Asia 2027.
-
Charnvit Polcheewin tegaskan keputusan pelatih baru adalah langkah yang terencana.
Suara.com - Kursi pelatih kepala Timnas Thailand menjadi sorotan utama setelah federasi berpisah dengan Masatada Ishii.
Juru taktik asal Jepang itu harus angkat kaki karena adanya perbedaan arah kerja dan pendekatan kepelatihan.
Tiga nama besar dari kancah kepelatihan Asia dan dunia masuk dalam daftar radar FA Thailand.
Para kandidat tersebut adalah Anthony Hudson, Park Hang-seo, serta pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Kabar mengenai proses seleksi pelatih baru ini diungkap oleh Wakil Presiden FA Thailand, Charnvit Polcheewin.
Laporan yang diterbitkan oleh Thai PBS menyebutkan Hudson sebagai kandidat terkuat saat ini.
Keunggulan pelatih berkebangsaan Inggris itu terletak pada pemahamannya tentang seluk-beluk sepak bola lokal.
Hudson dinilai sudah sangat familiar dengan landskap kompetisi serta atmosfer sepak bola Thailand.
Meskipun Hudson menjadi kandidat terkuat, FA Thailand tidak hanya terpaku pada satu nama saja.
Baca Juga: Ivar Jenner Unjuk Gigi di Belanda saat Rumor Shin Tae-yong Comeback ke Timnas Indonesia
Mereka juga mempertimbangkan sejumlah arsitek lokal yang memiliki rekam jejak mumpuni di tingkat klub.
Figur pelatih domestik yang dipertimbangkan adalah Kiatisuk Senamuang dan Sasom Pobprasert.
Nama lain dari pelatih lokal yang masuk radar adalah Totchtawan Sripan, pelatih yang punya nama besar di Thailand.
Charnvit Polcheewin mengakui adanya komitmen klub yang mungkin menghalangi beberapa pelatih lokal.
Namun, fokus utama FA Thailand adalah menemukan figur yang siap bekerja keras dalam situasi yang mendesak.
"Kami tengah meninjau profil dari pelatih Thailand dan luar negeri. Hudson punya alasan kuat, tapi kami juga mempertimbangkan nama lain, seperti Kiatisuk Senamuang, Sasom Pobprasert dan Totchtawan Sripan, meski beberapa dari mereka sudah punya komitmen klub," ujar Charnvit.
Calon pelatih terpilih nantinya harus mampu menyajikan kerangka pelatihan yang komprehensif.
Mereka juga diwajibkan siap menghadapi tekanan publik yang sangat besar dalam waktu singkat.
Taruhan yang harus dihadapi pelatih baru ini sangat tinggi mengingat target kualifikasi Piala Asia.
Timnas Thailand tengah berjuang mati-matian untuk mengamankan tiket ke putaran final Piala Asia 2027.
Waktu yang tersedia sangatlah sempit untuk melakukan perubahan besar-besaran.
"Siapa pun yang terpilih harus menyerahkan rencana pelatihan yang lengkap dan siap menghadapi tekanan. Waktunya singkat, tetapi taruhannya tinggi," sambungnya.
Saat ini, Anthony Hudson diketahui menjabat sebagai Direktur Teknik di FA Thailand.
Posisi tersebut semakin memperkuat prediksinya sebagai kandidat terdepan untuk naik jabatan.
Park Hang-seo sementara itu memiliki posisi strategis di Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan.
Ia saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden di federasi sepak bola negara asalnya tersebut.
Di sisi lain, Shin Tae-yong, yang pernah melatih tim nasional Korea Selatan, tengah berada dalam posisi bebas.
Shin Tae-yong baru saja berpisah dengan klub Korea Selatan Ulsan HD, sehingga berstatus tanpa tim.
Keputusan mendadak untuk menyudahi kerja sama dengan Masatada Ishii menuai kritikan publik.
Isu ini lantas memicu gelombang kritik pedas dari para penggemar setia Timnas Thailand.
Para suporter menyoroti bahwa perubahan ini terjadi di tengah krusialnya perjuangan tim di kualifikasi.
Menanggapi gelombang kritik yang diterima pihaknya, Charnvit mengatakan FA Thailand menerima hal tersebut.
Ia menegaskan bahwa keputusan ini sama sekali tidak diambil secara terburu-buru.
Komite teknis FA Thailand telah menimbang berbagai faktor dengan sangat mendalam sebelum bertindak.
Mereka khawatir jika mempertahankan Ishii, kesalahan taktis akan sulit diperbaiki di kemudian hari.
"Komite teknis mempertimbangkan banyak faktor. Kami khawatir, jika kami melanjutkan pengaturan saat ini dan terjadi kesalahan, sudah terlambat untuk mengubah arah," jelas Charnvit.
Perubahan ini dianggap harus segera dilakukan demi menjaga peluang Timnas Thailand.
Fokus utama mereka kini beralih pada penentuan komposisi pemain dan strategi terbaik yang akan diterapkan.
Jika pergantian kepemimpinan dinilai krusial, maka momen ini adalah waktu yang tepat untuk bertindak.
Mereka tidak ingin mengambil risiko besar setelah semua dipertaruhkan di babak kualifikasi.
"Kami harus memikirkan pemilihan pemain dan taktik. Jika perubahan harus dilakukan, itu harus terjadi sekarang, bukan setelah kami mempertaruhkan segalanya," pungkasnya.
Terlepas dari polemik pelatih, fokus Timnas Thailand tetap pada Kualifikasi Piala Asia 2027.
Saat ini, mereka tengah berada di posisi kedua pada klasemen sementara Grup D.
Posisi ini menunjukkan bahwa Tim Gajah Putih masih memiliki peluang besar untuk melaju ke putaran final.
Tekanan bagi pelatih baru nanti adalah memaksimalkan sisa pertandingan kualifikasi.
Publik Thailand berharap keputusan FA Thailand ini membuahkan hasil positif.