Bojan Hodak Kini Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia

Kamis, 30 Oktober 2025 | 11:24 WIB
Bojan Hodak Kini Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
Bojan Hodak (Suara.com)
Baca 10 detik
  • Bojan Hodak diusulkan legenda Persib jadi Pelatih Timnas Indonesia pengganti Kluivert.

  • Hodak dinilai berprestasi dan gaya bermainnya cocok dengan karakter pemain Timnas.

  • Patrick Kluivert dan staf pelatih Belanda dipecat PSSI setelah gagal ke Piala Dunia 2026.

Suara.com - Perdebatan mengenai siapa sosok juru taktik baru Timnas Indonesia tengah menghangat di kalangan publik dan pecinta sepak bola, terutama di ranah media sosial.

Mencuat satu nama yang dianggap mumpuni mengisi posisi yang ditinggalkan oleh pelatih sebelumnya, Patrick Kluivert.

Nama tersebut adalah Bojan Hodak, pelatih kepala yang berhasil membawa Persib Bandung meraih kesuksesan signifikan dalam kompetisi domestik.

Evaluasi dan pemecatan Patrick Kluivert terjadi setelah kegagalan Skuad Garuda menembus ajang akbar Piala Dunia 2026.

Hodak dinilai memiliki rekam jejak yang tepat karena pengalamannya menangani Persib, sebuah tim yang dihuni pemain lokal dan naturalisasi.

Mengapa Bojan Hodak Jadi Pilihan Tepat?

Dukungan kuat datang dari Atep Rizal, yang merupakan ikon bagi klub Persib Bandung.

Menurut Atep, Bojan Hodak memiliki kualitas dan pemahaman yang pas untuk menangani tim nasional.

Dia mengutarakan bahwa pelatih asal Kroasia itu punya catatan apik dan karakteristik melatih yang sejalan dengan kondisi pemain Indonesia.

Baca Juga: Penyesalan Bintang Belgia Tak Pilih Timnas Indonesia, Kini Pintu Sudah tertutup

"Secara prestasi Bojan Hodak dia memang bagus."

"Lalu secara karakter cara melatihnya mungkin juga cocok dengan pemain-pemain yang dimiliki oleh tim nasional," ujarnya saat ditemui usai acara coaching clinic "Media Cup 2025" di Cibis Park, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (29/10).

Atep menyoroti bahwa di bawah arahan Hodak, Maung Bandung menampilkan pola permainan bertahan dan menyerang balik yang efektif.

"Di mana Bojan Hodak menerapkan defense counter cara bermain bolanya," jelas Atep kepada awak media.

Prestasi dan Gaya Permainan yang Mendukung

Hodak telah menorehkan prestasi gemilang bersama Persib, termasuk mempersembahkan dua gelar juara Liga Indonesia secara beruntun.

Keberhasilan ini menjadi indikator kapabilitasnya dalam meraih trofi di kancah sepak bola Indonesia.

Eks pemain yang dikenal dengan julukan Lord Atep tersebut meyakini bahwa strategi permainan yang diterapkan Hodak sangat cocok dengan komposisi dan karakter pemain di timnas saat ini.

Strategi defense counter yang diusung Hodak dipandang Atep sebagai taktik yang realistis untuk diterapkan.

"Pemain-pemain kita saat ini rasanya cocok dengan gaya permainan seperti itu."

"Kalau menurut saya sah-sah saja selama itu bisa mengangkat tim," sambungnya menegaskan pentingnya hasil positif bagi tim nasional.

Atep juga membandingkan gaya permainan yang potensial ini dengan filosofi sepak bola dari negara maju.

"Penekanannya mungkin lebih ke gaya mainnya, mungkin, bisa sama dengan karakter (pemain timnas)."

"Jerman dengan gegenpressing."

"Mungkin itu cocok dengan pemain-pemain yang dimiliki oleh tim nasional kita," jelas Atep, yang lama membela Persib dari tahun 2008 hingga 2019.

Kekosongan Kursi Pelatih Pasca-Kluivert

Saat ini, kursi pelatih kepala Timnas Indonesia memang sedang kosong pasca kepergian Patrick Kluivert.

Patrick Kluivert harus meninggalkan jabatannya setelah Timnas Indonesia dipastikan gagal melaju ke putaran selanjutnya Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Penghentian kerja sama dengan Kluivert diputuskan bersama oleh PSSI.

Keputusan ini diambil setelah PSSI melakukan evaluasi mendalam.

Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mempertimbangkan dinamika internal dan hasil minor tim di babak kualifikasi sebagai alasan utama.

Kegagalan ini juga berdampak pada evaluasi menyeluruh terhadap jajaran pelatih di berbagai level tim nasional yang berasal dari Belanda.

Penjelasan Resmi PSSI

PSSI pun menyampaikan pernyataan resmi terkait situasi ini.

Mereka menggarisbawahi bahwa perpisahan dengan Kluivert merupakan hasil kesepakatan yang diambil atas dasar persetujuan bersama.

"Penghentian kerja sama ini dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, dengan mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depan," demikian keterangan resmi dari PSSI.

Masyarakat menantikan langkah konkret PSSI untuk segera menunjuk pelatih definitif guna mempersiapkan tim menghadapi agenda internasional mendatang.

Diharapkan nama Bojan Hodak dapat menjadi pertimbangan serius PSSI dalam menentukan pilihan terbaik demi kemajuan Skuad Garuda.

Keputusan ini harus diambil dengan cermat untuk memastikan pelatih baru benar-benar mampu memaksimalkan potensi pemain.

Memilih pelatih yang tepat adalah langkah krusial untuk mengembalikan optimisme publik terhadap tim nasional Indonesia.

Hodak terbukti mengerti sepak bola Indonesia, sebuah nilai tambah yang penting.

Sosok pengganti Kluivert diharapkan dapat membawa perubahan positif yang signifikan bagi prestasi timnas di masa depan.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI