Legenda Persija Jakarta dan Gubernur Sulut Bangkitkan Lagi Persma 1960

Arief Apriadi Suara.Com
Minggu, 02 November 2025 | 16:46 WIB
Legenda Persija Jakarta dan Gubernur Sulut Bangkitkan Lagi Persma 1960
Persma Manado. [Istimewa]
Baca 10 detik
  • Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling berinisiatif menghidupkan kembali Persma 1960 tanpa dana APBD.
  • Ismed Sofyan ditunjuk sebagai penggerak profesional untuk membangun tim dari bawah.
  • Persma menargetkan promosi ke Liga 3 sambil membina talenta lokal Manado.

Suara.com - Harapan baru muncul bagi warga Manado dan pecinta sepak bola Sulawesi Utara. Klub legendaris Persma 1960—yang lama tertidur—akan kembali berkompetisi di kancah nasional. Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK), menjadi motor kebangkitan “Badai Biru” ini.

Langkah yang diambil bukan sekadar simbolik. Gubernur YSK menegaskan, kebangkitan Persma 1960 tidak bergantung pada dana APBD, melainkan lewat sinergi masyarakat dan dunia usaha.

“Persma bukan sekadar klub sepak bola, tetapi simbol sejarah dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara. Saya ingin Persma kembali menjadi wadah pembinaan dan tempat lahirnya talenta-talenta muda yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional,” ujar Gubernur YSK dalam acara peresmian Persma 1960, Kamis (30/10) di Manado.

Kepedulian YSK terhadap olahraga di daerahnya bukan hal baru. Ia bahkan sempat meninjau Stadion Klabat, kandang bersejarah Persma yang pernah menyaksikan aksi Ronaldo Nazario kala membela PSV Eindhoven pada 1995.

“Saya minta pengurus Persma nantinya benar-benar bekerja dengan hati, profesional, dan fokus untuk menggerakkan kembali gairah sepak bola di Sulawesi Utara. Kita ingin melihat Stadion Klabat kembali bergemuruh oleh dukungan masyarakat,” tegasnya.

Ismed Sofyan Turun Gunung

Dukungan sang gubernur berbuah konkret dengan masuknya nama besar Ismed Sofyan, legenda Persija Jakarta. Ismed dipercaya ikut mengelola tim dan menyiapkan pondasi profesional bagi Persma 1960.

“Kami tidak main-main. Persma 1960 akan dikelola secara profesional, tanpa menggunakan APBN maupun APBD. Semua murni dari sistem profesional dan dukungan pihak swasta. Syukur juga Pak Gubernur Yulius Selvanus Komaling sangat mendukung penuh bersama semua elemen. Ini langkah baik untuk sepak bola Manado,” ujar Ismed, Sabtu (1/11).

Ismed, yang kini aktif sebagai pelatih dan direktur klub di Liga 3, melihat momentum ini sebagai peluang untuk melahirkan kembali kebanggaan sepak bola Manado.

Baca Juga: Statuta PSSI Baru: Liga 3 Rebutan Piala Gubernur, Liga 4 Piala Bupati atau Walikota

“Sejarah sepak bola Manado itu besar. Kita dulu punya pemain-pemain nasional, seperti Firman Utina, Francis Wewengkang, Stanley Mamuaya, dan Adrian Rippitoy. Ini harus menjadi inspirasi bagi generasi muda,” ucapnya.

Manajemen Persma 1960 kini menyiapkan langkah nyata. Dalam waktu dekat, mereka akan menggelar seleksi terbuka di Manado guna menjaring bakat lokal.

“Seleksi tahap pertama akan dibuka untuk masyarakat Manado. Kami ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi putra daerah yang punya potensi dan kemauan. Yang terpenting, prioritas utama tetap pemain asal Manado,” tambah Ismed.

Meski fokus pada talenta lokal, Persma juga berencana mendatangkan pemain dari luar daerah untuk memperkuat tim. Tujuannya jelas: membangun skuad yang solid agar mampu bersaing di level atas.

“Kami tidak menutupi ambisi kami. Target kami jelas: naik ke Liga 3. Namun, bukan sekadar naik kasta, kami ingin membangun fondasi yang kuat agar tim bisa berkembang setiap tahun,” tegas Ismed.

Manajemen Persma 1960 kini menyiapkan langkah nyata. Dalam waktu dekat, mereka akan menggelar seleksi terbuka di Manado guna menjaring bakat lokal.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI