-
Erick Thohir teguh menolak mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI.
-
Jabatan PSSI adalah amanah dari voters dan juga mandat FIFA.
-
Ia berkomitmen tuntaskan transformasi sepak bola hingga periode 2027.
"Tetapi kontinuitas kesempatan bekerja kita lakukan dengan kerja keras. Nah, ini yang saya mendapat amanah itu, ya saya coba jaga dan saya terbuka. Nanti 2027 ada pemilihan, silakan saja," imbuhnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir menyatakan sikapnya yang sangat terbuka terhadap berbagai masukan dan kritik konstruktif dari seluruh penggemar sepak bola di Indonesia, termasuk desakan untuk mengundurkan diri.
Menurutnya, kritik yang datang justru menjadi bahan penting untuk mengevaluasi diri.
"Itu justru jadi introspeksi diri dong. Masa itu malah membuat kita keras kepala? Enggak. Justru kita dengar, oh ini salahnya apa ya, oh mungkin ada koreksi yang harus dilakukan. Itu harus kita lakukan," jelasnya.
Kritik publik tidak pernah dianggap sebagai penghalang, melainkan sebagai jalan untuk perbaikan.
Erick Thohir menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah menutup diri, bahkan aktif berkomunikasi dengan berbagai pihak baik di dalam maupun luar negeri.
Pertemuan-pertemuan ini bertujuan untuk merumuskan kembali rencana strategis PSSI dengan mengadaptasi seluruh masukan dan kritik yang diterima.
"Jadi saya tidak menutup diri. Saya terbuka. Saya bilang, mohon maaf, saya bertemu banyak pihak, tidak hanya di dalam dan di luar negeri, untuk menyusun ulang lagi dengan segala masukan dan kritik itu, dan kembali introspeksi diri juga," pungkasnya.
Komitmen untuk menjaga amanah kepemimpinan ini akan menjadi fokus utama Erick Thohir hingga tahun 2027.
Baca Juga: Respons Prabowo Subianto usai Erick Thohir Minta Maaf Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026
Ia berjanji akan terus bekerja keras dan transparan demi tercapainya cita-cita reformasi sepak bola Indonesia.
Penyusunan ulang kebijakan PSSI akan terus dilakukan dengan mempertimbangkan seluruh koreksi yang disampaikan oleh pecinta olahraga kulit bundar nasional.