-
Liverpool kalah telak 0-3 dari Manchester City dalam laga di Etihad Stadium.
-
Kekalahan kelima musim ini membuat Liverpool terlempar ke posisi kedelapan klasemen.
-
Arne Slot realistis dan menegaskan fokus tim kini hanya memperbaiki performa, bukan mengejar gelar.
Suara.com - Pukulan telak mendarat di kubu Liverpool setelah mereka diremukkan Manchester City 0-3 dalam lawatan ke Etihad Stadium, Minggu (9/11/2025) malam WIB.
Lebih dari sekadar kehilangan tiga poin, kekalahan ini memicu pernyataan pesimistis dari sang pelatih, Arne Slot yang seolah mengibarkan bendera putih dalam perburuan gelar Liga Inggris atau Premier League musim 2025/2026.
Malam itu menjadi mimpi buruk bagi sang juara bertahan. Meski kiper Giorgi Mamardashvili sempat tampil heroik dengan menepis penalti Erling Haaland, superioritas Man City tak terbendung.
Haaland menebus kegagalannya dengan gol tandukan, sebelum Nico Gonzalez dan Jeremy Doku menambah derita The Reds.
Harapan Liverpool untuk bangkit sempat menyala saat Virgil van Dijk mencetak gol untuk mengubah skor menjadi 1-1, namun sirna setelah VAR menganulirnya.
Kekalahan ini bukan sekadar insiden. Ini adalah kekalahan kelima Liverpool hanya dalam 11 pekan, sebuah catatan yang lebih buruk dari total kekalahan mereka sepanjang musim lalu saat menjadi juara.
Statistik inilah yang tampaknya membuat Arne Slot realistis dengan peluang timnya. Dalam konferensi pers pasca-laga, pelatih asal Belanda itu mengeluarkan pernyataan yang terdengar seperti isyarat menyerah.
Baginya membicarakan gelar juara di tengah rentetan hasil buruk adalah hal yang tidak pantas. Fokusnya kini hanya satu yaitu memperbaiki performa dari satu laga ke laga lainnya.
“Ya, rasanya terlalu banyak (kalah) dan hal terakhir yang harus saya bicarakan sekarang adalah perebutan gelar (juara),” ucapnya, dikutip dari laman resmi Liverpool.
Baca Juga: Liverpool Dipermalukan City 3-0, Kegagalan Penalti Haaland Terbayar Tuntas
“Kami harus fokus pada perolehan hasil sebelum bisa memikirkan hal itu dan kenyataannya adalah kami sekarang berada di posisi kedelapan,” lanjutnya.
Pernyataan ini sangat beralasan. Kekalahan dari Man City membuat Liverpool terlempar ke peringkat delapan klasemen dengan 18 poin, terpaut delapan angka dari pemuncak sementara, Arsenal.
Secara matematis dengan 27 pertandingan tersisa, peluang tentu masih ada. Namun, dari nada bicara sang pelatih, prioritas Liverpool kini tampaknya telah bergeser dari mempertahankan mahkota juara menjadi sekadar mengamankan hasil maksimal di setiap laga yang tersisa.