- Hallgrimsson menegaskan komitmennya tetap bersama Irlandia.
- Fokus Hallgrimsson saat ini adalah dua laga terakhir kualifikasi.
- Hallgrimsson optimis meski menghadapi tekanan dan kritik.
Suara.com - Pelatih Timnas Republik Irlandia, Heimir Hallgrímsson, menepis kabar bahwa dirinya tengah diminati oleh PSSI sebagai pengganti Patrick Kluivert.
Pelatih asal Islandia itu menegaskan komitmennya untuk tetap bersama Irlandia, setidaknya sampai kualifikasi Piala Dunia 2026 berakhir.
Kabar soal minat PSSI terhadap Hallgrímsson pertama kali muncul melalui laporan Irish Examiner pekan ini.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Hallgrímsson masuk dalam daftar kandidat pengganti Patrick Kluivert, yang baru saja dipecat usai gagal meloloskan Timnas Indonesia di kualifikasi zona Asia.
Namun, Hallgrímsson membantah kabar itu secara tegas.
Ia mengatakan bahwa fokus utamanya adalah memimpin Irlandia menghadapi dua laga krusial terakhir melawan Portugal dan Hongaria, yang akan menentukan langkah mereka menuju babak play-off.
“Tidak. Sama sekali tidak. Saya berencana bertahan di sini sampai Juni, hingga Piala Dunia. Tidak ada hal lain yang lebih penting sekarang,” ujar Hallgrímsson seperti dikutip dari The42.ie
“Setelah jeda internasional ini, barulah kita bisa bicara soal masa depan. Tapi sekarang fokus kami hanya pada Portugal, lalu Hongaria, dan setelah itu play-off.”
Pelatih berusia 57 tahun itu juga menegaskan bahwa ia masih percaya diri bisa membawa Irlandia ke Piala Dunia, meski timnya sempat dikritik karena performa tidak konsisten.
Baca Juga: Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
“Sulit kalau media selalu pesimis, padahal para suporter sangat mendukung. Kami harus membangun kepercayaan diri dari performa yang baik,” katanya.
“Dua pertandingan terakhir melawan tim kuat, tapi kami hanya kebobolan setengah gol per laga rata-rata. Itu cukup bagus untuk tim mana pun yang ingin lolos.”
Hallgrímsson menyebut bahwa filosofi yang ia terapkan berbasis pertahanan solid sebelum memperkuat lini serang. Menurutnya, hal tersebut adalah pendekatan yang paling realistis bagi tim seperti Irlandia.
“Kami harus mengamankan pertahanan dulu, baru membangun serangan. Itu cara terbaik untuk Irlandia, apakah saya masih di sini atau tidak. Saya tidak bisa hanya mengikuti opini publik. Saya melihat gambaran besar.”
Hallgrímsson sadar bahwa masa depannya akan sangat ditentukan oleh hasil dua laga terakhir.
Dua kemenangan atas Portugal dan Hongaria akan memastikan Irlandia ke babak play-off, meski laga Hongaria kontra Armenia juga bisa berpengaruh terhadap peluang mereka.