- Dewa United hanya meraih satu poin dalam lima laga terakhir BRI Super League 2025/2026.
- Riekerink menyebut timnya kini jadi incaran kompetitor dan kurang melakukan pembaruan.
- Pelatih asal Belanda yakin Dewa United bisa bangkit dan kembali ke papan atas.
Suara.com - Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, membeberkan faktor yang membuat timnya gagal meraih kemenangan dalam lima pertandingan terakhir kompetisi BRI Super League 2025/2026.
Pada lima pertandingan terakhir kompetisi BRI Super League 2025/2026, Dewa United hanya mampu meraih satu poin setelah bermain imbang dengan Persebaya.
Sedangkan empat pertandingan lainnya, tim berjuluk Banten Warriors harus mengakui keunggulan lawan-lawannya.
Menurut Jan Olde Riekerink, catatan negatif Dewa United tersebut disebabkan banyaknya tim kompetitor yang berusaha untuk menaklukkan timnya.
Selain itu, Dewa United pada musim ini tidak melakukan banyak perubahan komposisi pemain, sedangkan tim peserta BRI Super League lainnya mendatangkan banyak pemain anyar.
"Hampir semua tim sekarang mengincar Dewa United. Mereka melihat kami sebagai tim yang berkembang. Meski begitu, sebenarnya tidak banyak perubahan di komposisi pemain kami," ucapnya.
"Namun setiap tim selalu berubah. Anda bisa lihat bagaimana setiap klub menambah pemain asing atau memperkuat timnya," ujarnya.
Pada musim lalu, Dewa United tampil bagus serta bersaing di papan atas hingga berhasil finish sebagai runner-up di kompetisi BRI Liga 1.
"Musim lalu kami sering berada di posisi kedua dan cukup mendominasi permainan. Kami juga melakukan perubahan besar, terutama di lini belakang," ungkapnya.
Baca Juga: Tanpa 3 Pemain Andalan, Persib Bandung Tetap Targetkan Kemenangan atas Dewa United
Kondisi yang dialami Dewa United menurut Jan Olde Riekerink merupakan hal biasa dalam sepak bola, bahkan tim di Eropa pun pasti pernah berada dalam kondisi sulit.
"Kalau melihat contoh di Eropa, klub-klub besar seperti Manchester United atau Ajax Amsterdam juga mengalami periode sulit," katanya.
"Ketika mereka tidak dikelola dengan benar, mereka harus selalu memperbarui diri untuk tetap kompetitif. Saat saya mulai di Ajax, mereka berada di posisi ke-16. Tahun kedua kami naik ke peringkat 5, tahun ketiga ke peringkat 2," ucapnya.
Menurut Jan Olde Riekerink, saat berhasil membawa tim ke papan atas tantangan yang dihadapi akan semakin besar, karena setiap tim yang menghadapi pasukannya selalu memiliki motivasi berlipat.
"Banyak orang berpikir dari posisi kedua ke posisi pertama itu mudah, tapi justru itu bagian tersulit. Tim-tim lain pasti ingin mengalahkan Anda, dan mereka akan bermain berbeda," jelasnya.
Secara keseluruhan, Jan Olde Riekerink menilai timnya dihuni banyak pemain berkualitas dan berpengalaman, namun tetap ada beberapa kekurangan yang menjadi bahan evaluasinya.