-
Timur Kapadze di Jakarta bukan urusan PSSI.
-
PSSI memproses lima nama calon pelatih Timnas.
-
Kapadze terkesan keramahan kultur masyarakat Indonesia.
Suara.com - Kedatangan mendadak calon pelatih Timnas Indonesia Timur Kapadze ke ibu kota Indonesia sontak menyedot perhatian khalayak sepak bola nasional.
Sosok pelatih berkebangsaan Uzbekistan itu terlihat berada di Jakarta, bahkan sempat menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Istiqlal.
Momen tersebut segera memicu berbagai spekulasi tentang kemungkinan kaitannya dengan proses pencarian juru taktik baru Tim Nasional Indonesia yang sedang dijalankan oleh PSSI.
Kapadze memang masuk dalam daftar nama potensial yang digadang-gadang akan mengisi kursi pelatih Garuda.
Pencarian pengganti ini dilakukan setelah Patrick Kluivert gagal membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.
Pelatih berusia 43 tahun ini dipandang serius karena torehan impresifnya bersama Timnas Uzbekistan.
Ia sukses mengukir sejarah dengan mengantarkan negaranya lolos ke ajang Piala Dunia 2026 untuk kali pertama.
Kendati demikian, Kapadze secara lugas membantah bahwa kedatangannya ke Tanah Air merupakan bagian dari agenda resmi PSSI.
Ia menegaskan bahwa perjalanannya ke Indonesia semata-mata bersifat personal dan tidak terkait proses rekrutmen.
Baca Juga: Timur Kapadze Sudah di Indonesia, China dan Turki Berpeluang Membajak Jika Negosiasi Lambat
"Pertama-tama terima kasih kepada pecinta sepakbola, kehormatan sangat tinggi buat saya dan saya baru sadar pertama kali ke Indonesia pada 2009 sebagai pemain sepakbola lawan Saudi, saat itu mampir di Jakarta," kata Kapadze kepada awak media di Jakarta.
Kapadze tidak menampik bahwa federasi sepak bola Indonesia memiliki ketertarikan untuk menunjuknya memimpin Timnas.
Ia mengakui sedang berupaya mempelajari lebih dalam mengenai kultur sepak bola serta karakteristik masyarakat di Indonesia.
"Saya mulai pejajari tentang negara, terutama orangnya dan masyrakatnya, melalui orang yang kuliah dan kerja di Uzbekistan," jelasnya.
Timur Kapadze mengungkapkan rasa terkesannya terhadap sambutan hangat yang ia terima dari masyarakat Indonesia selama berada di Jakarta.
"Meskipun saya singkat sekali (di sini) tapi masyarakat Indonesia sangat ramah dan saya merasa sangat dihormati," sambungnya.