- PSIM Yogyakarta akan menghadapi Persija Jakarta di SUGBK pada Jumat (28/11/2025) tanpa gelandang Ze Valente karena akumulasi kartu.
- Ze Valente absen satu pertandingan setelah menerima empat kartu kuning, termasuk yang terakhir melawan Bhayangkara FC (22/11/2025).
- Pelatih Jean-Paul Van Gastel tetap optimistis dan percaya pada kedalaman skuad, sementara Ze menekankan pentingnya kolektivitas tim.
Suara.com - PSIM Yogyakarta akan menghadapi tantangan besar saat bertandang ke markas Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat (28/11/2025).
Sayangnya, dalam laga bergengsi ini, Laskar Mataram dipastikan tampil tanpa gelandang andalannya, Ze Valente, akibat akumulasi kartu kuning.
Merujuk pada regulasi BRI Super League 2025/26, seorang pemain diwajibkan absen satu pertandingan setelah menerima empat kartu kuning.
Ze tercatat menerima kartu kuning dalam laga melawan Persib Bandung (24/8/2025), Bali United FC (20/9/2025), Persis Solo (8/11/2025), dan terakhir saat menghadapi Bhayangkara Presisi Lampung FC (22/11/2025).
Menanggapi situasi ini, pelatih Jean-Paul Van Gastel, tetap tenang dan optimistis. Ia menegaskan kepercayaannya pada kedalaman skuad yang dimiliki.
"Dia (Ze) memang pemain penting bagi kami. Namun, seperti yang selalu saya katakan kepada para pemain pengganti: ketika tim membutuhkan dan waktunya tiba, kalian harus siap. Jadi, sekaranglah saatnya," tegas Van Gastel dalam rilis yang diterima, Rabu (26/11/2025).
Kekecewaan dan Pesan Ze Valente
Di sisi lain, Ze Valente tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya karena harus menjadi penonton di laga krusial ini.
"Sungguh berat dan sangat menjengkelkan rasanya tidak bisa tampil di pertandingan sepenting ini," ujarnya.
Baca Juga: Jakmania Siapkan Koreografi Spektakuler di Laga Persija vs PSIM Yogyakarta di GBK
Gelandang yang telah mencetak 3 gol bersama PSIM ini mengaku kartu kuning terakhir yang diterimanya saat bersua Bhayangkara FC (22/11/2025) terjadi di luar kendali, meski ia sudah berupaya bermain hati-hati.
"Saya sudah berusaha keras menghindari kartu, tapi ada situasi di lapangan yang tidak bisa kita kontrol, dan itulah salah satunya," ungkap Ze menyesal.
Meski demikian, Ze menekankan bahwa absennya satu pemain tidak boleh melemahkan mental tim. Ia mengingatkan rekan-rekannya bahwa kekuatan utama PSIM Jogja terletak pada kolektivitas, bukan individu.
"Kunci utama kita adalah tim. Saya bukan sosok yang istimewa, begitu juga pemain lain. Kita semua memiliki peran unik yang sama pentingnya, meskipun terkadang ada pemain yang memberikan pengaruh lebih besar di momen tertentu," tutur Ze bijak.
Ze berharap skuad Laskar Mataram tampil dengan keberanian tinggi.
"Jika kita paham apa yang harus dilakukan dan punya nyali untuk mengeksekusinya, kita pasti bisa memberikan kejutan untuk lawan," tambahnya penuh optimisme.