- Andre Rosiade mengkritik PSSI di hadapan Arya Sinulingga karena dianggap malas dan terlalu bergantung pada naturalisasi pemain.
- Kritik disampaikan saat pembukaan Andre Rosiade Cup di Sentul pada Sabtu (6/12/2025), menyoroti kegagalan pembinaan usia dini.
- Andre menuntut PSSI segera membuat peta jalan kompetisi usia muda yang terstruktur dalam dua tahun ke depan.
Suara.com - Kritik pedas dan menohok meluncur langsung dari mulut Andre Rosiade tepat di hadapan salah satu orang kepercayaan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Arya Sinulingga.
Tanpa tedeng aling-aling, Andre menyebut PSSI "malas" karena terlalu bergantung pada pemain naturalisasi dan abai terhadap pembinaan usia dini yang berjenjang.
Momen ini terjadi saat Andre memberikan sambutan dalam pembukaan Andre Rosiade Cup Jilid 3 di Sentul, Bogor, Sabtu (6/12/2025).
Di hadapan Arya yang menjabat sebagai Exco PSSI bidang pembinaan usia muda, Andre menyoroti fenomena putusnya rantai prestasi Timnas Indonesia.
Menurutnya, Timnas Indonesia seringkali tampil garang di level kelompok umur seperti U-15 hingga U-17, namun performanya merosot tajam begitu memasuki level senior.

Masalah utamanya, menurut Andre, adalah ketiadaan sistem kompetisi usia muda yang berkelanjutan dan terstruktur.
"Timnas U-15, U-16, U-17 kita bagus, tapi menuju senior selalu keteteran. Kenapa? Karena kita tidak punya kompetisi usia muda yang berjenjang," tegas Andre dengan nada tinggi.
Lebih lanjut, Andre menyentil kebiasaan federasi yang dinilainya mengambil jalan pintas dengan terus-menerus melakukan naturalisasi pemain.
Baginya, strategi ini menunjukkan ketidakmampuan PSSI dalam membangun fondasi sepak bola nasional yang kokoh.
Baca Juga: Alarm Bahaya untuk Timnas Indonesia U-22, Filipina Kasih Ancaman usai Hajar Myanmar
"Kita tidak perlu lagi naturalisasi di tahun 2034. Jangan dikit-dikit naturalisasi. Itu malasnya PSSI," kata Andre langsung di depan Arya Sinulingga.
Andre menegaskan bahwa anak-anak Indonesia memiliki mimpi besar untuk membela Timnas Garuda tanpa harus tersisih oleh gelombang pemain naturalisasi.
Oleh karena itu, ia mendesak PSSI untuk segera bangun dari tidur dan menyusun roadmap pembinaan yang jelas.
Ia menantang Arya Sinulingga untuk segera merancang grand design kompetisi yang komprehensif, mulai dari tingkat pelajar, SMA, hingga kelompok umur U-17 sampai U-20.
Andre bahkan memberikan tenggat waktu, berharap peta jalan tersebut bisa rampung maksimal dua tahun sebelum periode kepengurusan PSSI saat ini berakhir.
Mendapat "serangan" langsung, Arya Sinulingga merespons dengan diplomatis. Alih-alih membantah, tangan kanan Erick Thohir itu justru mengapresiasi inisiatif Andre dalam menggelar turnamen usia dini.