-
Timnas U-22 kalah 0-1 dari Filipina, posisi lolos menjadi sulit.
-
Kontribusi pemain naturalisasi dianggap minim dan jauh dari harapan.
-
Evaluasi menyeluruh dibutuhkan sebelum laga penentu melawan Myanmar.
Rafael Struick yang bermain sebagai penyerang kiri tampil sedikit lebih baik.
Dribbling-nya beberapa kali mengganggu pertahanan Filipina.
Sayangnya, penyelesaian akhirnya masih belum akurat dan membuat peluang terbuang.
Rafael juga lebih sering bekerja sama dengan Dony Tri Pamungkas.
Namun tekanan yang ia berikan belum cukup untuk mengubah jalannya pertandingan.
Pada menit ke-68, ia digantikan Frengky Missa.
Ivar Jenner bertugas sebagai kapten sekaligus pengatur ritme permainan.
Di babak pertama, build-up Indonesia banyak dimulai dari kakinya.
Namun di babak kedua, perannya menurun dan ia sempat membuat tekel berbahaya.
Baca Juga: Dibikin Malu Filipina, Indra Sjafri Cuma Bisa Pasrahkan Nasib Timnas Indonesia U-22
Dion Markx di lini belakang tampil cukup solid di awal laga.
Bersama Arel dan Ferarri, ia sempat menahan tekanan Filipina.
Tetapi kelengahan jelang turun minum membuat Indonesia kebobolan.
Dion ditarik keluar pada babak kedua dan digantikan Toni Firmansyah.
Kombinasi para pemain naturalisasi pun tetap belum mampu menyelamatkan Indonesia.
Laga ini menjadi evaluasi penting untuk menghadapi Myanmar U-22.