Infografis
- John Heitinga secara tegas menolak tawaran PSSI untuk menjadi calon pelatih Timnas Indonesia.
- PSSI telah melakukan pendekatan serius kepada pelatih 42 tahun yang saat ini berstatus tanpa klub tersebut.
- Penolakan ini terjadi meskipun Heitinga sempat memberi sinyal minat terhadap Timnas Indonesia sebelumnya.
Suara.com - Penolakan mengejutkan datang dari bursa calon pelatih Timnas Indonesia. John Heitinga yang sempat digadang-gadang sebagai salah satu kandidat, dilaporkan secara tegas menolak pinangan dari PSSI.
Ironisnya penolakan ini datang dari seorang pelatih yang baru saja dipecat karena rapor merahnya dan kini berstatus tanpa klub.
Menurut laporan media Belanda, Soccernews PSSI sebenarnya telah melakukan pendekatan serius kepada pelatih berusia 42 tahun itu.
Namun, tawaran untuk memimpin skuad Garuda tidak disambut dengan tangan terbuka oleh pelatih keturunan Maluku tersebut.
“Menurut berbagai sumber, PSSI baru-baru ini menghubungi John Heitinga untuk menanyakan apakah terbuka melatih Timnas Indonesia. Namun, Heitinga menolak tawaran tersebut,” tulis laporan Soccernews.
Penolakan ini terasa semakin janggal mengingat Heitinga sebelumnya sempat memberikan sinyal dengan mengikuti akun media sosial resmi Timnas Indonesia dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang memicu harapan di kalangan suporter.
Statusnya yang saat ini tanpa klub setelah dipecat Ajax Amsterdam pada 6 November 2025 seharusnya menjadi peluang emas.
Akan tetapi, jika melihat rekam jejaknya, performa Heitinga di Ajax memang jauh dari kata memuaskan.
Dari 15 pertandingan di semua kompetisi, ia hanya mampu mempersembahkan 5 kemenangan, 5 hasil imbang, dan menelan 5 kekalahan.
Baca Juga: Dikabarkan Tolak PSSI, John Heitinga Akui Sudah Belajar Bahasa Indonesia
Catatan paling kelam adalah di panggung Liga Champions. Di bawah asuhannya, Ajax gagal meraih satu pun kemenangan dari empat pertandingan, sebuah statistik yang menjadi salah satu pemicu utama pemecatannya.
Dengan rapor yang tidak bisa dibilang mentereng dan statusnya yang sedang mencari pekerjaan, keputusan Heitinga untuk menolak kesempatan menukangi tim nasional sekelas Indonesia tak pelak menjadi sebuah ironi dan memunculkan tanda tanya besar di benak para pecinta sepak bola Tanah Air.
