- Pelatih Indra Sjafri meminta maaf atas kegagalan Timnas U-22 di SEA Games 2025 setelah tersingkir di fase grup.
- Waketum PSSI Zainudin Amali menyoroti masalah singkatnya waktu pemusatan latihan (TC) sebagai faktor kekalahan.
- Amali menjelaskan target emas ditetapkan berdasarkan keyakinan pelatih, memicu kritik publik terhadap perencanaan evaluasi.
Selain itu, Amali juga menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh atas hasil yang diraih.
Amali turut mengungkap alasan di balik penetapan target emas. Menurutnya, target tersebut disampaikan karena mengikuti keyakinan sang pelatih.
“Target itu karena pelatih yakin emas,” ujar Amali kepada media.
Namun, pernyataan tersebut justru memantik kritik dari publik. Penetapan target prestasi dinilai tak seharusnya hanya berangkat dari optimisme pelatih semata, tanpa disertai kajian menyeluruh soal kesiapan tim, peta kekuatan lawan, hingga strategi dan taktik yang akan diterapkan.
Kegagalan ini pun memunculkan pertanyaan besar: sejauh mana peran penanggung jawab tim dalam menguji, mengoreksi, dan memastikan target yang diumumkan benar-benar berdasar pada perencanaan matang sebelum disampaikan kepada para pecinta sepak bola Tanah Air.