- Pelatih kepala baru Timnas Suriname, Henk ten Cate, menargetkan lolos ke Piala Dunia 2026 melalui play-off Maret mendatang.
- Ten Cate berencana memperkuat tim dengan merekrut pemain kunci seperti Doekhi, Summerville, dan Piroe dari Eropa.
- Partisipasi Suriname terancam sanksi FIFA akibat pembekuan rekening federasi oleh otoritas hukum setempat.
Suara.com - Ambisi besar langsung ditunjukkan Henk ten Cate sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Suriname.
Pelatih senior asal Belanda berusia 71 tahun itu bahkan rela keluar dari masa pensiun demi satu target utama: membawa Suriname lolos ke Piala Dunia 2026.
Suriname akan menghadapi tantangan berat dalam play-off antarkonfederasi pada Maret mendatang.
Mereka dijadwalkan bertemu Bolivia, dan jika menang akan melanjutkan duel krusial melawan Irak untuk memperebutkan satu tiket ke putaran final.
Dalam wawancaranya di program Rondo yang tayang di Ziggo Sport, Ten Cate mengungkapkan rencana besar untuk memperkuat skuad Suriname dengan mendatangkan pemain-pemain top yang berkarier di Eropa.
“Kami berharap bisa mendapatkan Danilho Doekhi dan dua pemain Premier League, Crysencio Summerville serta Joel Piroe. Jika itu terwujud, kami akan memiliki tim yang sangat kompetitif. Kami sedang mengupayakannya,” ujar Ten Cate dilansir dari Voetbalzone.

Nama Danilho Doekhi sendiri sudah lama menjadi perbincangan.
Bek Union Berlin itu masih menunggu izin resmi dari FIFA untuk membela Suriname. Proses administrasi yang berlarut-larut membuat kepastiannya belum juga jelas.
“Prosesnya terasa sangat lama. Federasi Suriname sudah mengajukan banding, tapi saya sendiri belum tahu status akhirnya,” kata Doekhi belum lama ini.
Baca Juga: PSSI Kasih Bocoran Lagi Calon Pelatih Timnas Indonesia
Sementara, Joel Piroe sempat dianggap memiliki keturunan Indonesia. Namun striker Leeds United itu tidak memiliki darah Indonesia, ia kelahiran Belanda dan berdarah India serta Suriname.
Bagi Ten Cate, peluang membawa Suriname tampil di Piala Dunia akan menjadi momen emosional. Ia mengaku memiliki ikatan personal dengan negara tersebut.
“Itu akan luar biasa. Dengan cara tertentu, akar Suriname saya seperti muncul kembali,” ucap Ten Cate.
Ancaman Sanksi FIFA Membayangi
Di tengah ambisi besar tersebut, awan gelap menyelimuti sepak bola Suriname.
Sejumlah media asing melaporkan bahwa partisipasi Suriname di play-off Piala Dunia terancam akibat konflik hukum di internal federasi sepak bola nasional (SVB).
Otoritas hukum Suriname disebut telah membekukan rekening SVB, situasi yang berpotensi melanggar aturan FIFA terkait independensi federasi.
FIFA dikenal sangat tegas terhadap segala bentuk intervensi pemerintah atau hukum terhadap asosiasi sepak bola.
Dalam skenario terburuk, Suriname bisa dilarang mengikuti seluruh kompetisi internasional, termasuk play-off Piala Dunia.
Di kawasan CONCACAF dan Amerika Selatan, bahkan mulai beredar wacana alternatif seperti Bolivia lolos otomatis atau Honduras menggantikan posisi Suriname.
Meski isu tersebut mencuat, Ten Cate memilih bersikap tenang. Ia menilai kabar tersebut belum tentu benar.
“Sepertinya ini hanya cerita yang dibesar-besarkan. Menurut saya, federasi Suriname akan segera mengeluarkan pernyataan resmi soal ini,” ujar Ten Cate.
Kontributor: Azka Putra