-
PSSI mengerucutkan dua nama calon pelatih Timnas Indonesia yakni John Herdman dan Van Bronckhorst.
-
Kandidat terpilih wajib memiliki program kerja matang serta bersedia menetap di Indonesia.
-
Pengumuman resmi pelatih baru Skuad Garuda dijadwalkan akan terlaksana pada Januari 2026.
Van Bronckhorst pernah menjabat sebagai pelatih utama di klub Feyenoord, Rangers, hingga tim Besiktas.
Meskipun memiliki jam terbang tinggi di klub, ia tercatat belum pernah memegang kendali tim nasional.
Perbedaan latar belakang ini menjadi bahan pertimbangan mendalam bagi jajaran petinggi PSSI dalam menentukan pilihan.
Kualitas kepemimpinan dan kemampuan adaptasi menjadi poin utama yang terus dipantau oleh tim penilai teknis.
PSSI mencari sosok yang tidak hanya kompeten secara taktik tetapi juga memahami budaya sepak bola.
Endri Erawan terlibat langsung dalam proses verifikasi terhadap empat dari lima kandidat awal pelatih.
Dalam menjalankan tugasnya, Endri didampingi oleh panel ahli yang memiliki reputasi internasional di bidang sepak bola.
Beberapa nama besar seperti Alexander Zwiers, Muhammad, hingga Jordi Cruyff turut memberikan penilaian teknis yang mendalam.
Keterlibatan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknik menambah bobot kredibilitas dalam proses seleksi pelatih nasional kali ini.
Baca Juga: Persiapan Buruk, Pergerakan Melenceng: Kritik Keras untuk Timnas Indonesia U-22
Langkah ini diambil demi memastikan bahwa pelatih terpilih benar-benar mampu mengangkat prestasi sepak bola Indonesia.
PSSI menetapkan standar yang sangat tinggi bagi siapa pun yang ingin menangani tim Merah Putih.
Selain kemampuan teknis, kesediaan untuk menetap secara permanen di Indonesia menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi.
Beberapa nama dipastikan telah tercoret dari daftar karena tidak memenuhi standar administratif maupun kualifikasi teknis tertentu.
Ketidakhadiran dalam sesi wawancara juga menjadi alasan utama beberapa kandidat dinyatakan gugur dalam proses seleksi.
"Dari empat nama itu ada yang gugur, baik karena tidak hadir dalam wawancara atau menyatakan tidak bersedia melatih Indonesia. Itu kami anggap bagian dari proses kualifikasi," ucapnya.