-
John Herdman menjadi kandidat terkuat pelatih Timnas Indonesia menggantikan posisi kosong Patrick Kluivert.
-
Pelatih asal Inggris ini memiliki reputasi membawa tim nasional Kanada lolos Piala Dunia.
-
Herdman unggul pengalaman internasional dibandingkan kandidat lain seperti sosok Giovanni van Bronckhorst sekarang.
Suara.com - Nama pelatih asal Inggris John Herdman kini mencuat ke permukaan sebagai kandidat terkuat pelatih Timnas Indonesia.
Saat ini pria kelahiran Consett tersebut sedang tidak terikat kontrak dengan klub atau negara manapun.
Status tanpa klub ini terjadi setelah ia resmi menanggalkan jabatannya di Toronto FC musim lalu.
Tepat pada akhir tahun 2024 ia memutuskan berhenti dari karier kepelatihannya di Major League Soccer.
Kini sosok berusia 50 tahun tersebut santer diberitakan bakal segera kembali ke dunia sepak bola.
Indonesia sendiri memang sedang berada dalam posisi membutuhkan nakhoda baru untuk memimpin skuad senior mereka.
Kursi panas pelatih kepala tim Merah Putih telah kosong sejak memasuki bulan November tahun lalu.
Keputusan besar diambil federasi setelah kerja sama dengan Patrick Kluivert berakhir secara resmi di tengah jalan.
Kegagalan melangkah ke putaran final Piala Dunia 2026 menjadi alasan utama perpisahan dengan legenda Belanda itu.
Baca Juga: Kumpulan Prestasi John Herdman, Sudah Lebih dari Layak Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Oleh karena itu manajemen PSSI bergerak cepat menyaring figur yang tepat untuk memimpin Jay Idzes dkk.
Nama John Herdman dilaporkan telah masuk dalam radar pantauan khusus oleh para petinggi induk sepak bola.
Jika menilik perjalanan kariernya pelatih ini memiliki sederet prestasi yang patut dibanggakan di level internasional.
Ia memulai langkah besarnya saat dipercaya menjabat sebagai pelatih kepala bagi Tim Nasional Putri Selandia Baru.
Kemampuannya terbukti lewat keberhasilan membawa tim tersebut menembus ajang Piala Dunia Wanita 2007 dan 2011.
Setelah itu kariernya semakin meroket ketika ia memutuskan pindah untuk menangani Tim Nasional Putri Kanada.
Sentuhan magis Herdman berlanjut dengan raihan dua medali perunggu pada ajang Olimpiade 2012 dan 2016.
Berkat konsistensinya tersebut ia kemudian mendapatkan promosi untuk melatih tim putra nasional Kanada pada 2018.
Di bawah arahannya tim berjuluk The Canucks tersebut berhasil mencatatkan sejarah luar biasa di kancah global.
Kanada akhirnya mampu kembali menginjakkan kaki di panggung tertinggi sepak bola yakni Piala Dunia 2022.
Pencapaian ini sangat emosional karena negara tersebut sudah menunggu sangat lama untuk bisa tampil kembali.
Sebelum dipimpin Herdman terakhir kali Kanada mencicipi atmosfer turnamen empat tahunan itu pada tahun 1986.
Hal ini berarti Herdman mengakhiri puasa tampil di ajang dunia yang sudah berlangsung selama 36 tahun.
Namun perjuangan Alphonso Davies dan rekan-rekannya di Qatar harus terbentur dinding yang sangat tebal sekali.
Mereka harus terjepit dalam persaingan ketat di Grup F yang dihuni oleh tim-tim raksasa dunia lainnya.
Lawan yang harus mereka hadapi adalah kekuatan besar seperti Maroko serta Kroasia dan juga tim Belgia.
Sayangnya perjalanan Herdman bersama tim putra Kanada di turnamen tersebut berakhir dengan hasil yang cukup pahit.
Skuad asuhannya gagal meraih satu poin pun setelah melewati tiga pertandingan di fase penyisihan grup tersebut.
Mereka harus menerima kenyataan pahit dengan menelan kekalahan beruntun dalam setiap laga yang dimainkan di sana.
Hasil minor tersebut memaksa mereka mengakhiri turnamen dengan status sebagai juru kunci di klasemen akhir grup.
Pasca kegagalan di Qatar ia memilih mundur dari posisi pelatih tim nasional pada bulan Oktober tahun 2023.
Setelah petualangan internasional tersebut selesai ia memilih untuk bergabung dengan klub di liga Amerika Serikat.
Tercatat ia mengabdi di salah satu klub peserta kompetisi MLS hingga bulan November pada tahun 2024 lalu.
Walaupun sempat mendapatkan hasil kurang memuaskan di Qatar kualitas Herdman tetap dianggap sangat mumpuni bagi Indonesia.
Pengalamannya yang sangat luas dalam menangani struktur tim nasional menjadi nilai tambah yang sangat krusial sekali.
Keahliannya dalam membangun fondasi tim nasional dari awal sudah teruji di dua negara yang berbeda sebelumnya.
Situasi ini memberikan keunggulan tersendiri bagi Herdman jika dibandingkan dengan calon lain yang muncul ke publik.
Salah satu nama yang juga sering disebut-sebut oleh penggemar sepak bola adalah sosok Giovanni van Bronckhorst.
Namun jika melihat data yang ada Gio sapaan akrabnya masih memiliki satu kekurangan yang sangat mendasar.
Hingga detik ini sosok keturunan Maluku tersebut tercatat sama sekali belum pernah melatih tim nasional negara manapun.
Hal ini berbanding terbalik dengan Herdman yang sudah kenyang pengalaman menghadapi tekanan di level internasional antarnegara.
Publik sepak bola tanah air kini menanti keputusan resmi dari PSSI mengenai siapa yang akan memimpin tim.
Pilihan antara pelatih berpengalaman timnas atau pelatih klub berprestasi menjadi dilema yang menarik untuk terus diikuti.
Dukungan terus mengalir agar Indonesia bisa segera memiliki pelatih definitif untuk mempersiapkan agenda-agenda penting mendatang.
Fokus utama tentu saja meningkatkan performa tim agar bisa bersaing lebih kompetitif di kancah sepak bola Asia.
Kehadiran John Herdman diharapkan bisa membawa angin segar dan disiplin baru ke dalam ruang ganti Garuda.