Sindir Pemain Naturalisasi, Pelatih Vietnam Pilih Pembinaan Usia Dini

Selasa, 23 Desember 2025 | 07:47 WIB
Sindir Pemain Naturalisasi, Pelatih Vietnam Pilih Pembinaan Usia Dini
Pelatih Vietnam, Kim Sang-sik kirim ancaman ke timnas Indonesia. (Dok. VFF)
Baca 10 detik
  • Kim Sang-sik prioritaskan pembinaan talenta lokal Vietnam daripada melakukan program naturalisasi pemain.

  • Pelatih Vietnam menekankan pentingnya pemain domestik berkarir di liga luar negeri yang kuat.

  • Strategi Kim Sang-sik dianggap menyindir kebijakan naturalisasi massal yang dilakukan oleh Timnas Indonesia.

Suara.com - Juru taktik asal Korea Selatan Kim Sang-sik secara terbuka mengungkapkan pandangan pribadinya mengenai arah kebijakan tim nasional.

Eksistensi pemain naturalisasi di Asia Tenggara memang sedang menjadi tren yang sangat masif belakangan ini.

Kim Sang-sik justru memandang bahwa peningkatan kualitas pemain lokal jauh lebih krusial bagi masa depan.

Pernyataan ini muncul di tengah gempuran kebijakan naturalisasi yang dilakukan oleh negara tetangga seperti Indonesia.

Langkah berani ini diambil untuk memastikan fondasi sepak bola Vietnam tetap terjaga dengan identitas aslinya.

Visi besar pelatih baru ini adalah menciptakan ekosistem sepak bola yang sehat bagi putra daerah.

Ia meyakini bahwa bakat-bakat muda di Vietnam memiliki potensi besar untuk bersaing di level internasional.

Dibandingkan mengambil jalan pintas melalui naturalisasi Kim Sang-sik lebih percaya pada proses pembinaan berkelanjutan.

Strategi ini dinilai sangat kontras dengan kebijakan federasi sepak bola Indonesia serta Malaysia saat ini.

Baca Juga: I.League Sambut Positif Pemain Keturunan yang Main di BRI Super League

Meskipun negara tetangga sangat aktif mendatangkan pemain keturunan prestasi mereka dianggap masih belum benar-benar stabil.

Pencapaian Vietnam sebelumnya telah membuktikan bahwa pemain lokal mampu meraih medali emas di berbagai ajang.

Kim Sang-sik tampaknya ingin meneruskan tradisi juara tersebut tanpa harus mengandalkan bantuan pemain asing.

"Saya selalu berpikir bahwa sepak bola Vietnam perlu memikirkan tujuan yang lebih besar," kata Kim Sang-sik.

Kalimat tersebut memberikan sinyal bahwa kesuksesan jangka panjang tidak bisa dibangun hanya dengan instan.

Pelatih tersebut ingin Vietnam memiliki kemandirian teknis yang kuat di peta persaingan sepak bola Asia.

Meskipun menyadari kekuatan lawan bertambah berkat pemain naturalisasi ia tetap teguh pada pendirian utamanya tersebut.

"Banyak tim memperkuat kemampuan dengan pemain naturalisasi dan kami juga perlu memperkuat skuad dalam banyak hal, termasuk membina dan melatih talenta muda," jelasnya.

Fokus utamanya kini tertuju pada pencarian bibit unggul yang tersebar di seluruh penjuru negeri tersebut.

Ia merasa bertanggung jawab penuh untuk mengasah kemampuan teknis serta mentalitas para pemain muda Vietnam.

Peningkatan kualitas individu pemain domestik menjadi agenda utama dalam buku catatan kerjanya sebagai pelatih kepala.

Kim Sang-sik memposisikan dirinya tidak hanya sebagai peracik strategi namun juga sebagai mentor bagi atlet.

Edukasi mengenai cara bermain yang modern akan terus diberikan kepada seluruh penggawa tim nasional Vietnam.

"Saya juga akan membimbing pemain muda dengan lebih baik. Meski saya belum banyak berkontribusi, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu perkembangan sepak bola Vietnam," lanjutnya.

Dedikasi ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan pada pola pikir para pemain muda di sana.

Pengembangan kurikulum latihan menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan ambisi besar pelatih asal Korea tersebut.

Kurangnya jam terbang di liga internasional menjadi salah satu hambatan besar bagi perkembangan talenta lokal Vietnam.

Kim Sang-sik mendorong agar para pemain terbaiknya berani keluar dari zona nyaman di liga domestik.

Kompetisi luar negeri yang lebih kompetitif diyakini mampu meningkatkan level permainan mereka secara drastis dan cepat.

"Pemain Vietnam saat ini hanya bermain di dalam negeri, jadi saya pikir pemain Vietnam perlu pergi ke luar negeri, ke liga yang lebih kuat untuk mengembangkan diri," tutupnya.

Langkah ini dianggap sebagai solusi paling logis untuk menaikkan kelas sepak bola Vietnam di mata dunia.

Komitmen Kim Sang-sik ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi regenerasi pemain di masa depan.

Keberanian untuk menolak arus naturalisasi menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kualitas atlet-atlet lokal Vietnam.

Publik kini menantikan bagaimana racikan tangan dinginnya mampu menandingi tim-tim yang dipenuhi pemain naturalisasi.

Tantangan besar sudah menanti di depan mata untuk membuktikan bahwa pembinaan usia muda adalah jawaban.

Dukungan dari federasi dan masyarakat lokal tentu menjadi faktor penentu keberhasilan misi jangka panjang Kim tersebut.

Persaingan di wilayah ASEAN diprediksi akan semakin panas dengan perbedaan filosofi yang sangat mencolok ini.

Vietnam tetap berada di jalurnya sementara negara lain terus memperkuat diri dengan pemain dari luar.

Kualitas liga domestik juga harus ikut ditingkatkan agar sejalan dengan ambisi besar sang pelatih kepala.

Harapannya sepak bola Vietnam tetap menjadi kekuatan yang disegani tanpa harus kehilangan jati diri bangsanya.

Perjalanan Kim Sang-sik masih panjang untuk membuktikan bahwa pilihannya mengembangkan talenta muda adalah benar.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI