Siapa Pemain Arsenal Paling Berkeringat Antar ke Semifinal Carabao Cup?

Suara.com - Stadion Emirates menjadi saksi perjuangan dramatis Arsenal dalam mengamankan tiket semifinal Carabao Cup 2025/2026.

Pasukan Meriam London harus melewati babak adu penalti yang menguras emosi untuk menumbangkan perlawanan Crystal Palace.

Pertandingan yang berlangsung pada Rabu dini hari tersebut menyajikan tensi tinggi sejak peluit pertama dibunyikan.

Dominasi total ditunjukkan oleh anak asuh Mikel Arteta sepanjang paruh pertama pertandingan berlangsung sengit.

Kepa Arrizabalaga muncul sebagai sosok sentral yang menentukan nasib tuan rumah pada fase paling krusial.

Sektor sayap kiri Arsenal berkali-kali memberikan ancaman nyata bagi lini pertahanan tim tamu yang solid.

Meskipun menguasai jalannya laga, penyelesaian akhir yang kurang tajam membuat gol tak kunjung tercipta.

Walter Benitez yang mengawal gawang Crystal Palace tampil sangat sigap mementahkan setiap serangan yang datang.

Statistik menunjukkan Arsenal memiliki banyak peluang emas namun skor tetap imbang tanpa gol hingga jeda.

Baca Juga: Daftar Tim Semifinal Carabao Cup 2025/2026: Manchester City Siap Duel Sengit Melawan Newcastle

Strategi pertahanan berlapis yang diterapkan lawan cukup menyulitkan kreativitas lini tengah tim London Utara.

Memasuki babak kedua, Crystal Palace mulai berani keluar menyerang dengan melakukan beberapa pergantian pemain kunci.

Tekanan demi tekanan terus dilancarkan oleh Arsenal guna mencari celah di tembok pertahanan lawan yang kokoh.

Kebuntuan akhirnya terpecahkan pada menit ke-83 setelah serangan beruntun membuahkan hasil bagi publik tuan rumah.

Sepak pojok yang dilepaskan Bukayo Saka memicu kekacauan yang mengakibatkan bola masuk ke gawang sendiri.

Kemenangan yang sudah di depan mata Arsenal seketika sirna akibat kelengahan di barisan pertahanan mereka.

Marc Guehi mencetak gol penyeimbang pada masa tambahan waktu yang memaksa pertandingan berlanjut ke babak tos-tosan.

Ketegangan meningkat saat kedua tim menunjukkan akurasi yang luar biasa dalam mengeksekusi tendangan sepuluh pas tersebut.

Algojo utama seperti Martin Odegaard dan Declan Rice menjalankan tugasnya dengan sangat tenang tanpa kesalahan sedikitpun.

Pertarungan sengit ini akhirnya harus ditentukan melalui fase sudden death yang membuat seluruh penonton berdebar.

Kepa Arrizabalaga membuktikan kapasitasnya sebagai spesialis penalti dengan membaca arah bola lawan secara tepat.

Kiper asal Spanyol tersebut sukses menepis tendangan Maxence Lacroix yang menjadi penentu kelolosan tim ke semifinal.

Keberhasilan ini membawa Arsenal akan berhadapan dengan Chelsea di babak empat besar turnamen bergengsi ini.

Meskipun sempat mendapatkan kartu kuning karena dianggap mengulur waktu, kontribusi Kepa tetap menjadi yang terpenting.

Mikel Merino yang bertindak sebagai kapten juga memberikan andil besar dalam menjaga mentalitas rekan-rekannya di lapangan.

William Saliba mendapatkan nilai tertinggi berkat ketenangannya dalam mematahkan setiap serangan balik cepat yang dilakukan Palace.

Gabriel Martinelli menjadi pemain paling atraktif sebelum akhirnya harus ditarik keluar lapangan karena mengalami benturan fisik.

Sementara itu, Noni Madueke dan Eberechi Eze dianggap tampil kurang maksimal dalam memberikan kontribusi bagi serangan tim.

Christian Norgaard mendapatkan pujian khusus karena mampu menjaga stabilitas aliran bola di sektor tengah sepanjang laga.

Secara keseluruhan, mentalitas juara para pemain cadangan seperti Leandro Trossard menjadi kunci pembeda dalam pertandingan ini.