-
John Herdman diproyeksikan melatih Timnas Indonesia senior dan U-23 secara bersamaan atau rangkap.
-
PSSI menerapkan sistem satu komando untuk memastikan kesinambungan taktik antara tim senior dan junior.
-
Keputusan penggabungan jabatan pelatih diambil setelah kegagalan target pada ajang SEA Games 2025.
Suara.com - Arah baru kebijakan kepelatihan skuad Garuda Timnas Indonesia kini mulai terkuak secara transparan ke publik.
John Herdman muncul sebagai kandidat kuat yang diproyeksikan bakal menahkodai Timnas Indonesia serta kategori U-23.
Langkah strategis ini diambil guna memastikan adanya kesinambungan taktik yang kuat antar jenjang umur.
Federasi sepak bola nasional tidak ingin lagi memisahkan fokus antara level senior dan kelompok umur.
Keputusan krusial mengenai struktur kepelatihan ini disampaikan oleh petinggi Badan Tim Nasional atau BTN.
Sumardji yang menjabat Ketua BTN sekaligus anggota Exco PSSI memberikan konfirmasi resmi tersebut.
Ia menekankan bahwa langkah ini adalah buah dari pemikiran mendalam jajaran tinggi federasi.
Seluruh anggota Exco PSSI kini sepakat menggunakan skema kepemimpinan tunggal dalam pembinaan pemain.
Sistem satu komando ini mewajibkan pelatih utama senior untuk langsung mengomandoi tim U-23.
Baca Juga: John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
Kebijakan teranyar ini secara otomatis menggeser pola kepelatihan yang diterapkan pada periode sebelumnya.
Pada masa kepemimpinan Patrick Kluivert, PSSI sempat memisahkan jabatan pelatih di dua level.
Kala itu Gerald Vanenburg ditunjuk menangani Garuda Muda meskipun ia berstatus sebagai asisten.
Situasi terkini menunjukkan adanya kekosongan kursi pelatih pada skuat Timnas Indonesia U-23.
Indra Sjafri sebelumnya sudah tidak lagi menjabat setelah evaluasi target pada ajang SEA Games 2025.
PSSI kemudian memilih melakukan perombakan total pada struktur organisasi teknis tim nasional mereka.