-
Thom Haye mengkritik jadwal Persib Bandung lawan PSM Makassar yang sangat dekat dengan Natal.
-
Pertandingan di GBLA merupakan laga tunda pekan kedelapan akibat agenda Kualifikasi Piala Dunia.
-
Meskipun mengeluh Haye tetap berkomitmen menjaga performa demi membawa Persib ke puncak klasemen.
Suara.com - Gelandang andalan Persib Bandung yakni Thom Haye melayangkan kritik tajam terhadap penyusunan jadwal kompetisi domestik.
Skuad Pangeran Biru saat ini tengah mematangkan taktik demi menjamu PSM Makassar dalam lanjutan BRI Super League.
Pertarungan sengit antara kedua tim tersebut rencananya akan berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
Pihak operator menetapkan waktu pertandingan pada hari Sabtu tanggal 27 Desember 2025 mendatang di Kota Bandung.
Waktu pelaksanaan laga ini memicu reaksi karena hanya berjarak dua hari setelah perayaan hari Natal.
Keluhan Thom Haye Soal Boxing Day
Thom Haye menganggap situasi ini sangat menantang bagi fisik dan mental para pemain profesional Indonesia.
Pemain naturalisasi ini membandingkan padatnya jadwal tersebut dengan fenomena Boxing Day yang lazim di Liga Inggris.
Kekecewaan sang gelandang muncul karena waktu istirahat pemain menjadi sangat terbatas di tengah momen libur.
Baca Juga: Tanggapi Kekalahan Persija dari Semen Padang, Ini Kata Thom Haye
"Saya bisa katakan, bagi saya ini sangat gila dengan menempatkan jadwal pertandingan di tanggal 27," kata Thom Haye.
Data menunjukkan bahwa pertemuan melawan Juku Eja sebenarnya merupakan laga tunda dari pekan kedelapan kompetisi.
Alasan Penundaan Pertandingan Liga
Sebelumnya laga ini tidak bisa digelar sesuai jadwal asli akibat agenda penting Tim Nasional Indonesia.
Pasukan Garuda saat itu harus menjalani babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada September lalu.
Imbasnya I.League sebagai operator kompetisi terpaksa mencari celah waktu di akhir bulan Desember tahun 2025.
Keputusan memindahkan laga ke akhir tahun ini diambil untuk menjaga ritme kompetisi tetap berjalan sesuai target.
Haye sebenarnya memahami kendala teknis yang dihadapi pengelola liga terkait agenda internasional Timnas Indonesia tersebut.
Perbandingan Dengan Tim Peserta Lain
Namun pemain bernomor punggung sakti ini tetap merasa heran dengan penempatan hari pertandingan yang mepet.
"Saya rasa semua tahu mengenai periode ini, jadi bagi kami untuk bermain di periode ini, menurut saya ini gila," ujarnya.
Ia melihat ada ketidakadilan jika membandingkan waktu recovery yang dimiliki oleh klub-klub peserta liga lainnya.
Keresahan Haye didasari pada beban kerja atlet yang harus tetap berlaga secara maksimal di periode liburan.
"Terutama jika melihat jadwal pertandingan tim lain, waktu yang mereka miliki, dan kami pada periode ini harus tetap bermain," jelasnya.
Komitmen Profesional Pemain Persib
Meski merasa keberatan pemain berusia 30 tahun tersebut menyadari statusnya sebagai pesepakbola profesional di Indonesia.
Ia tidak memiliki kuasa untuk mengubah regulasi atau jadwal yang telah ditetapkan secara resmi oleh operator.
Oleh karena itu fokus utama sang pemain kini beralih pada pemulihan kondisi tubuh dan kesiapan mental.
Haye berkomitmen untuk tetap memberikan performa terbaik demi membantu Maung Bandung meraih poin penuh di kandang.
Kemenangan sangat dibutuhkan mengingat posisi Persib yang sedang berambisi merangkak naik menuju puncak klasemen sementara.
Ambisi Juara Di Akhir Musim
Persaingan di papan atas BRI Super League 2025/2026 saat ini memang sedang berada dalam tensi tinggi.
"Jadi menurut saya ini tidak benar, tapi di sisi lain kami juga tahu bahwa kami harus melakukannya," ujarnya.
Sikap disiplin tetap ditunjukkan oleh seluruh elemen tim demi menjaga peluang juara tetap terbuka lebar.
Staf pelatih kini bekerja keras menyusun program latihan yang efektif di tengah waktu yang sangat sempit.
"Jadi kami akan bersiap dan kami juga punya waktu untuk memastikan kami siap," tegasnya.