- John Herdman, calon pelatih Timnas Indonesia, disepakati bergaji sekitar Rp670 juta per bulan.
- Gaji ini jauh lebih rendah dibandingkan pendahulu, Shin Tae-yong (Rp1,9 miliar) dan Kluivert (Rp1,3–1,5 miliar).
- Penunjukan Herdman dengan gaji hemat ini memicu perdebatan mengenai efisiensi anggaran dan standar perekrutan.
Suara.com - Babak baru kepelatihan Timnas Indonesia tampaknya akan diiringi dengan sebuah pergeseran strategi finansial yang signifikan.
John Herdman yang santer dikabarkan akan segera menukangi skuad Garuda, disebut-sebut akan datang dengan banderol gaji yang jauh lebih hemat dibandingkan dua pendahulunya.
Menurut laporan media luar negeri, pelatih asal Inggris ini telah mencapai kesepakatan awal dengan bayaran di kisaran USD 40 ribu atau sekitar Rp 670 juta per bulan.
Nominal ini sontak menjadi sorotan tajam jika disandingkan dengan gaji fantastis yang diterima para pelatih sebelumnya
Shin Tae-yong ketika menangani Timnas Indonesia dan semasa kontraknya bertambah, dilaporkan menerima bayaran tertinggi, mencapai sekitar Rp1,9 miliar per bulan.
Adapun untuk Patrick Kluivert diperkirakan mengantongi gaji di antara Rp1,3 miliar hingga Rp1,5 miliar per bulan.
Artinya, gaji yang akan diterima Herdman hanya sekitar sepertiga dari bayaran Shin Tae-yong dan kurang dari separuh gaji Patrick Kluivert.
Perbedaan yang sangat mencolok ini memicu perdebatan. Apakah ini merupakan langkah cerdas dari PSSI untuk melakukan efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kualitas?
Atau apakah ini justru sebuah sinyal penurunan standar dalam merekrut pelatih kelas dunia?
Baca Juga: Ole Romeny Beberkan Keajaiban yang Didapatnya Usai Pilih Bela Timnas Indonesia
Di satu sisi, PSSI bisa dibilang mendapatkan diskon besar. Dengan rekam jejak mentereng, sukses membawa Kanada ke Piala Dunia 2022, mendapatkan pelatih sekaliber Herdman dengan harga tersebut bisa dianggap sebagai sebuah kesepakatan yang sangat menguntungkan.
Namun di sisi lain, muncul pula kekhawatiran apakah bayaran yang lebih rendah ini akan sebanding dengan kualitas dan dampak yang akan ia berikan, mengingat besarnya ekspektasi publik untuk membawa Timnas Indonesia berprestasi lebih tinggi.