- Viktor Gyokeres, dibeli Arsenal seharga 64 juta pound, belum konsisten dengan lima gol Premier League.
- Gary Lineker mengkritik Gyokeres karena menunggu bola, berbeda dengan pergerakan striker ideal seperti Calvert-Lewin.
- Arteta meminta kesabaran, menyatakan Gyokeres butuh waktu adaptasi karena cedera dan tanpa pramusim.
Suara.com - Performa buruk Viktor Gyokeres bersama Arsenal kembali menjadi bahan kritikan dari banyak pihak.
Meski didatangkan dengan banderol mahal mencapai 64 juta poundsterling atau setara Rp1,45 Triliun dari Sporting Lisbon, striker asal Swedia itu belum mampu menampilkan ketajaman yang konsisten di Premier League musim ini.
Legenda timnas Inggris, Gary Lineker, secara terbuka mengkritisi permainan Gyokeres dan menunjuk Dominic Calvert-Lewin sebagai contoh sempurna tentang bagaimana seorang penyerang seharusnya bergerak di kotak penalti.
Gyokeres sejatinya datang ke Arsenal dengan reputasi mentereng.
Dalam dua musim bersama Sporting Lisbon, ia mencetak 97 gol dari 102 penampilan. Catatan itu membuat manajemen The Gunners yakin untuk merekrutnya pada bursa transfer musim panas lalu.
Namun, realitas di Inggris jauh berbeda. Hingga kini, Gyokeres baru mengoleksi lima gol dari 15 laga Premier League.
![Striker anyar Arsenal, Viktor Gyokeres tampil gemilang saat membawa timnya menang 5-0 atas Leeds United dalam pekan kedua Liga Inggris. [Instagram @arsenal]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/24/97287-viktor-gyokeres.jpg)
Dua di antaranya berasal dari titik penalti, sementara sebagian besar golnya tercipta saat melawan tim papan bawah seperti Burnley, Nottingham Forest, dan Leeds United.
Penalti melawan Everton pekan lalu bahkan menjadi satu-satunya gol liganya sejak awal November.
Dalam podcast The Rest is Football, Lineker menjelaskan kelemahan utama Gyokeres.
Baca Juga: Halau Arsenal dan Liverpool, Juventus Pagari Kenan Yildiz dengan Kontrak Jangka Panjang
Menurutnya, sang striker terlalu menunggu bola datang ketimbang membaca dan menyambut arah bola.
“Saya memperhatikan dia beberapa minggu terakhir. Dia seperti kebanyakan striker yang menunggu melihat ke mana bola akan datang, lalu baru menyerang ruang,” ujar Lineker.
“Itu justru yang dilakukan bek. Sebagai striker, Anda harus berjudi, bergerak lebih dulu sebelum bola dilepas. Dengan begitu, Anda selangkah lebih cepat dari bek,” tambahnya.
Lineker kemudian menyoroti gol Dominic Calvert-Lewin untuk Leeds United saat menghadapi Sunderland sebagai contoh ideal.
Calvert-Lewin mencetak gol untuk keenam laga Premier League secara beruntun dengan pergerakan cerdas di tiang dekat.
“Calvert-Lewin memberikan contoh yang sempurna. Dia tidak menunggu, tapi langsung bergerak ke tiang dekat dan berharap bola datang ke sana. Dan bola benar-benar datang,” kata Lineker.