-
Persib Bandung dan Persija Jakarta memperebutkan puncak klasemen Super League pada Januari 2026.
-
Ricky Nelson menghimbau suporter menjaga sportivitas tanpa kekerasan dalam laga bertajuk El Clasico.
-
Hanif Sjahbandi menegaskan rivalitas wajar terjadi selama tidak menyentuh isu rasisme yang merugikan.
Suara.com - Panggung sepak bola Indonesia segera memanas dengan pertemuan dua raksasa legendaris, Persib Bandung vs Persija Jakarta dalam waktu dekat.
Pertarungan epik antara Persija Jakarta melawan Persib Bandung menjadi sorotan utama pada awal tahun 2026.
Laga yang dikenal sebagai El Clasico Indonesia ini dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu mendatang.
Stadion kandang Maung Bandung akan menjadi saksi bisu bentrokan fisik dan strategi tingkat tinggi.
Pertandingan pekan ke-17 Super League 2025/2026 ini diprediksi akan menyedot antusiasme jutaan pasang mata.
Asisten pelatih Persija Jakarta memberikan pandangan mendalam mengenai persiapan teknis menjelang laga tandang tersebut.
Ricky Nelson menekankan pentingnya menjaga kejernihan berpikir di tengah atmosfer pertandingan yang sangat emosional.
Pihak manajemen Macan Kemayoran berharap laga ini tidak dicederai oleh aksi-aksi di luar batas sportivitas.
Kedua tim saat ini sedang berada dalam tren positif yang membuat persaingan semakin sulit ditebak.
Baca Juga: El Clasico Masih Lama, Jordi Amat Sudah Kepikiran Duel Persija vs Persib Bandung
Ricky Nelson mengingatkan bahwa esensi dari olahraga ini adalah menyatukan, bukan justru memecah belah bangsa.
"Ini bukan hidup mati. Kita dukung tim masing-masing, tapi dukung tim kesayangan masing-masing saja. Biarkan sepak bola jadi permainan. Tetap jadi saudara. Dukung Persija dan juga Persib," kata Ricky Nelson dalam konferensi pers, Senin (29/12/2025).
Pernyataan tersebut menjadi pengingat bagi para pendukung fanatik dari kedua belah pihak di seluruh Indonesia.
Logika harus tetap dikedepankan agar rivalitas tidak berujung pada kerugian fisik maupun materiel bagi siapapun.
Harmonisasi antar suporter menjadi poin krusial yang ingin dicapai melalui pesan dari asisten pelatih tersebut.
Pemain tengah andalan Persija Jakarta turut memberikan komentar mengenai tekanan mental yang sering terjadi di lapangan.
Hanif Sjahbandi menganggap bahwa saling lempar tekanan psikologis adalah bagian tak terpisahkan dari pertandingan besar.
Menurutnya, atmosfer stadion yang bising justru menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk tampil maksimal.
Namun, ia menegaskan bahwa segala bentuk provokasi harus tetap memiliki batasan etika yang jelas dan tegas.
Diskriminasi dalam bentuk apapun tidak mendapatkan tempat dalam dunia olahraga profesional yang menjunjung tinggi keberagaman.
"Itu bumbu rivalitas. Kalau sudah ada rasisme baru itu tidak wajar. Selama masih dalam batas [psywar] itu hal yang biasa menurut saya," ujar Hanif Sjahbandi.
Hanif percaya bahwa kedewasaan suporter dan pemain akan diuji dalam laga tensi tinggi di Bandung nanti.
Sepak bola Indonesia sedang bertransformasi menuju industri yang lebih sehat dengan meminimalisir kejadian negatif di tribun.
Para penggawa Persija Jakarta mengaku sudah siap secara mental menghadapi teror suara dari pendukung lawan.
Profesionalisme di lapangan hijau menjadi kunci utama agar pertandingan tetap berjalan lancar hingga peluit akhir.
Melihat sejarah ke belakang, pertemuan kedua kesebelasan ini memang selalu menyuguhkan drama yang sangat menarik.
Meskipun secara akumulasi kemenangan Persija lebih unggul, namun kondisi beberapa tahun terakhir mulai mengalami perubahan.
Persib Bandung menunjukkan dominasi yang cukup signifikan ketika mereka bermain di depan pendukungnya sendiri.
Dalam kurun waktu delapan laga terakhir, tim Pangeran Biru berhasil mengamankan poin-poin penting dari rivalnya.
Persija kini datang dengan ambisi besar untuk memutus rekor apik sang tuan rumah di markas mereka.
Kondisi klasemen sementara Super League musim ini membuat laga ini terasa seperti partai final bagi keduanya.
Persib Bandung saat ini masih kokoh berada di singgasana klasemen dengan perolehan total 34 poin.
Sementara itu, Persija Jakarta membuntuti dengan sangat ketat di posisi ketiga lewat koleksi 32 poin.
Selisih hanya dua angka menjadikan laga ini sebagai peluang emas bagi Persija untuk menyalip sang rival.
Kemenangan bagi salah satu tim akan sangat menentukan peta persaingan perebutan gelar juara musim ini.
Tim pelatih Persija Jakarta dilaporkan telah menyiapkan skema khusus untuk membongkar pertahanan rapat Persib Bandung.
Kekuatan lini tengah akan menjadi kunci utama dalam memenangkan penguasaan bola di area krusial lawan.
Kedua pelatih tentu tidak ingin kecolongan poin dalam pertandingan yang mempertaruhkan gengsi daerah ini.
Antisipasi terhadap serangan balik cepat pemain sayap lawan menjadi perhatian serius bagi lini belakang Persija.
Masyarakat pecinta bola tanah air sangat menantikan tontonan berkualitas yang sportif dari kedua tim besar ini.