Suara.com - Ahmad Dhani kecewa publik percaya pemberitaan media asing yang mengait-ngaitkan penampilannya dengan faham fasis.
Menurut Dhani, Spiegel-media Jerman yang menyorot busana pemimpin tentara SS Nazi Heinrich Himmler yang dikenakan dalam video kampanye dukungan terhadap capres dan cawapres Parabowo-Hatta, tidak pernah bertemu dan mewawancarainya.
"Bisa saya bilang, mungkin Spigle itu adalah koran abal-abal atau online abal-abal," tegas Dhani.
Bukan cuma Dhani yang murka. Hasyim Djojohadikusumo, adik kandung capres Prabowo dan keluarganya juga marah besar. "Pemberitaan ini sebenarnya bukan untuk saya, tapi untuk black campaign terhadap Pak Prabowo," tandas Dhani.
Media online Spiegel sebelumnya menulis sub-judul Prabowo "bermain" dengan atribut Nazi lewat Ahmad Dhani.
Dalam ulasannya, Spiegel menyebut Prabowo sengaja memunculkan simbol rezim Nazi di Indonesia dengan terang-terangan. "Dritte Reich" dianggap model kekuatan militer dan efisiensi pemerintahan.
Prabowo disebut Spiegel sebagai putra (menantu) mantan diktator Soeharto. Media tersebut juga menulis Prabowo pernah terlibat operasi di Timor Timur di mana peristiwa pembataian di sana terjadi pada era 80-90 an.