Apa hamil sangat memengaruhi kondisi saat mengerjakan disertasi?
Sebenernya disertasi ini pengerjaannya sudah sangat lama. Bukan saya hamil baru mengerjakan, tapi sudah tiga tahun lalu pengerjaannya. Jadi ketika hamil sebenernya tinggal proses melengkapi saja.
Ada perasaan cepat lelah nggak? Karena butuh tenaga ekstra saat belajar?
Kesulitannya ada lah, karena kan kalau hamil itu jadi lebih cepat lelah, ngantuk fisik gak sekuat ketika tidak hamil. Tapi balik lagi, karena adanya orang disekitar yang mendukung dan menolong, termasuk mba di rumah yang jaga anak anak itu jadi anugerah sendiri.
Menjaga moodnya seperti apa?
Semangat harus selesai. Karena saya tahu kalau melahirkan, akan kesulitan mengerjakan kuliah dan fokus ke anak. Jadi itu yang dijadikan moodbooster.
Dengan perjuangan itu, kaget nggak bisa dapet nilai memuaskan?
Alhamdulillah diumumkan 92 dan dikatakan cumlaude. Bersyukur kepada Allah dikasih kesempatan dengan baik dan ini semua tidak lepas dari orang-orang terdekat, para pembimbing dosen-dosen yang telah mengajari saya selama 4 tahun.

Belajar sampai S3, sebenarnya apa yang memotivasi dengan perjuangan yang tak mudah?
Baca Juga: Perjuangan Oki Setiana Dewi Raih Gelar S3, Belajar Jam 2 Pagi hingga Subuh
Sebenernya untuk kuliah terus-menerus manfaatnya banyak walaupun kita bisa banyak belajar dimana aja tapi kalo Allah kasih kesempatan belajar di perkuliahan kenapa tidak?
Semakin banyak belajar, semakin sadar ilmu yang dimiliki itu sangat kurang. Saya bersyukur bisa diskusi sama orang-orang yang luar biasa.
Apa nanti juga akan meneruskan pendidikan ini ke anak-anak?
Berharap, insya Allah. Karena manfaat kuliah banyak banget. Jadi saya pikir baik juga kalo anak-anak nanti bisa mengikuti jejak ibunya.