Infografis
Suara.com - Penyanyi Nindy Ayunda mengaku sempat menyambangi psikolog setelah diselingkuhi dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya, Askara Parasady Harsono. Namun perlahan, penyanyi 32 tahun itu pasrah saja kepada Tuhan.
"Iya aku sempat datangi (psikolog), berdiskusi. Cuma akhirnya kembali kepada Allah saja. Semua berdoa serahkan diri sama Allah, ngadunya ke sana, minta diberikan jalan yang terbaik," kata Nindy Ayunda saat ditemui di kawasan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (10/3/2021).
Dalam doanya, rupanya Nindy Ayunda masih sedikit berharap rumah tangganya selamat dari perceraian. Namun, terlepas dari itu ia berdoa semoga apapun hasilnya itu yang terbaik.
"Kalau memang masih bisa diperbaiki kembali seperti semula. Kalau memang tidak maka selesaikanlah semua dengan baik. Itu aja sih yang aku harapin," katanya menyambung.
Sebab, di satu sisi Nindy Ayunda mengaku perasaannya sudah berantakan. Namun di sisi lainnya, ia memikirkan anak-anak yang masih butuh figur seorang ayah.
"Karena sisi perasaan aku juga sedang tidak baik ya. Aku kan selalu berusaha meng-adjust supaya aku pun bisa menghandle anak-anak," tutur pelantun "Cinta Cuma Satu" ini.
Bersyukur, Nindy Ayunda mengaku memiliki sahabat dan keluarga yang baik. Sebab ada kalanya ia butuh sendiri dan menangis, hal-hal yang tak bisa ia lakukan di depan anak-anak.
"Alhamdulilah aku punya sahabat dan orang terdekat selalu ada dan keluarga juga men-support. Kalau misalnya kadang aku pengin sendiri, kan kita nggak mungkin nangis depan anak. Jadi kadang ingin menyendiri itu aku lakukan," imbuh Nindy Ayunda.
Baca Juga: Diselingkuhi Suami dan Alami KDRT, Nindy Ayunda Trauma Berat
Seperti diketahui, polemik rumah tangga Nindy Ayunda diakui terjadi sejak awal menikah di November 2011. Ia mengaku baru tahu sang suami rupanya tempramen dan kurang bisa mengontrol emosi hingga main tangan.
