"Aku lagi bawa makanan warteg sama es teh. Dia bilang 'Ini apaan nih maksudnya rambutnya begini' Aku terus bilang 'Apaan sih'. Aku kabur ke kelas," imbuhnya lagi.
Anya Geraldine merasa bullying di sekolah Indonesia sudah menjadi budaya. Dia pun baru sadar bahwa tindakan itu tidak baik setelah beranjak dewasa.
"Culture kayaknya (bully) biasa. Tapi ini nggak bisa dianggap normal. Gue juga ngerasa dulu gue bego banget mau-mauan digituan. Harusnya dari dulu yasudah gue ngadu atau gimana," tandas Anya Geraldine.