Artinya bu Christine selama syuting di pegunungan dan hutan itu betul tinggal di sana?
Adegan pertempuran di kali (sungai besar), yang anak-anak ditembaki itu, yang Cut Nyak Dhien menyebrang kali bawa senjata itu, itu sebenarnya area setnya Naga Bonar. Aku tinggal di salah satu rumah setnya Naga Bonar, di rumah kayu, tidur di dipan, mandi di kali, untuk menjaga mood kerja.
3 Tahun syuting terpotong-potong, mempertahankan mood sebagai Cut Nyak Dhien selama itu gimana?
Jadi dialog terakhir 'apa yang kau mau dariku, seharusnya kalian malu, katakan itu pada pemimpin kalian', itu syutingnya di Museum Tekstil. Syuting sebelumnya di Aceh, itu 2 tahun sebelumnya. Bayangkan antara 2 tahun itu aku harus mempertahankan continuity itu, mood itu, makanya seorang pemain harus punya karakter, iman, fisik yang kuat, kalau enggak sinting pasti.
![Christine Hakim. [Instagram @hagalpakan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2016/09/21/o_1at536lqukes2drsseg23j9a.jpg)
Sempat kesulitan nggak melepas karakter Cut Nyak Dhien?
Pada saat harus melepaskan mood Cut Nyak Dhien perlu 3 tahun lagi. Bicara Cut Nyak Dhien tidak nangis lagi, karena setelah saya memerankan karakter beliau udah lukanya tuh di sini (hati), sesak gitu. Melepaskannya bukan dengan ke psikiater, tapi ke Tuhan, pelan-pelan.
Sifat dan karakter Cut Nyak Dhien yang masih diteladani?
Konsistensi dia, keyakinan dia terhadap apa yang dia perjuangkan walaupun dia Akhirnya ditangkap Belanda karena pengkhianatan orangnya sendiri ya, tapi sampai diasingkan pun, dia bukan orang yang kalah.
Baca Juga: Interview: Shella O Soal Foto Dicatut Hingga Rencana Menikah