Asal-Usul Badarawuhi, Sosok Lelembut dalam Film KKN di Desa Penari

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 16 Mei 2022 | 17:14 WIB
Asal-Usul Badarawuhi, Sosok Lelembut dalam Film KKN di Desa Penari
Penampilan Aulia Sarah di film KKN di Desa Penari sebagai Badarawuhi. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - KKN di Desa Penari menjadi film Indonesia yang belakangan terus dibicarakan masyarakat. Hingga pertengahan Mei 2022, film bergenre horor itu masih dibajiri peminat. Salah satu bagian yang bikin penasaran adalah kemunculan sosok Badarawuhi.

Lalu bagaimana asal-usul Badarawuhi? Dilansir Suara.com dari akun Twitter @RatuNgondyek, Badarawuhi diceritakan sebagai makhluk halus penunggu Desa Penari. Dia berasal dari Pantai Selatan. Konon dia diusir dari Kerajaan Pantai Selatan karena merasuki salah satu penari yakni Ratna Narekh di timur Pulau Jawa.

Sehari-hari Ratna Narekh adalah pemimpin suatu desa dan murid seorang ksatria di zaman Raja Kerajaan Kediri, Prabu Airlangga. Dia bersama dengan empat murid lain melarikan diri ketika sang guru ditaklukkan Mpu Barada. Keempat saudara seperguruannya tersebut melarikan diri ke Bali, sementara Ratna Narekh, bersembunyi di bagian timur Pulau Jawa, dan mulai membangun sebuah pemukiman.

Film KKN di Desa Penari tembus enam juta penonton hingga hari ini, Senin (16/5/2022). [MD Pictures]
Film KKN di Desa Penari tembus enam juta penonton hingga hari ini, Senin (16/5/2022). [MD Pictures]

Ada sebuah pelataran yang digunakan Ratna Narekh dan penduduk desa untuk memuja dewa dan arwah leluhur dengan tarian di desa yang baru dibangun tersebut. Ratna Narekh sengaja tak memperlihatkan kekuatannya untuk menghindari kejaran Mpu Barada.

Hidupnya kini hanya digunakan untuk mempelajari lontar yang dibawanya ketika kabur. Lontar itu istimewa karena membawanya mempelajari berbagai ilmu kanuragan dan kanujiwan untuk menaklukkan pimpinan lelembut yang ada di hutan-hutan Pulau Jawa. Ratna Narekh juga mendapat anugerah awet muda karena lontar tersebut.

Kehidupannya mulai terusik ketika dia melakukan perjalanan ke Wonokromo yang saat itu memiliki pemimpin lelaki hidung belang. Melihat kecantikan Ratna Narekh, sang pemimpin Wonokromo tertarik dan menawarkannya untuk menginap semalam. Tanpa curiga, Ratna Narekh pun menerimanya.

Namun pada malam hari ketika dirinya tertidur, pemimpin desa tersebut dan dua anak buahnya berusaha melakukan perbuatan yang tak senonoh. Nahas, mereka bertiga kemudian terpental dan mati karena kesaktian yang dimiliki Ratna Narekh.

Ratna Narekh pun dinobatkan sebagai penerus setelah kematian pemimpin Wonokromo. Desa yang dipimpinnya kini konon adalah gerbang gaib menuju pantai utara Jawa. Ada kolam air atau sendang yang dipercaya sebagai tempat persinggahan Ratu Pantai Selatan, pemimpin kerajaan selatan yang memiliki hubungan baik dengan kerajaan utara laut Jawa.

Konon di desa yang ditempati Ratna Narekh, penduduknya dilarang menari diiringi alunan gamelan. Ratna Narekh yang diliputi kesombongan melanggar pantangan adat tersebut dan menantang semua penghuni hutan Daha, termasuk para penghuni sendang.

Baca Juga: Aksi Kocak Lucinta Luna Parodikan Tokoh Ayu di KKN Desa Penari, Publik: Badarawuhi Kalah dengan Badarudin

Merasa tertantang, para mahluk gaib pun berdatangan dan menyerang Ratna Narekh serta penduduk yang tak berdosa di sana. Kala itu salah satu penjaga sendang Ratu Pantai Selatan di desa tersebut merasuki tubuh penari yang ada di sana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI