Kemunculan pertama pada 2002 lalu, AADC yang disutradarai Rudy Soedjarwo disaksikan 2,7 juta penonton. Lalu pada AADC 2 yang disutradarai Riri Riza tahun 2016, total ada 3,6 juta penonton yang menyaksikan di bioskop.
Drama yang tersaji di AADC bukan saja laris di pasar domestik. Di negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, AADC cukup mendapat perhatian.
3. The Raid
The Raid tak masuk dalam 20 besar film terlaris sepanjang masa di Indonesia. Film yang disutradarai Gareth Evans ini "hanya" disaksikan 1,8 juta penonton. The Raid kalah jauh bila dibandingkan dengan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang disaksikan 6,8 juta penonton.
Namun, The Raid meraih hati internasional. Sebelum tayang di Indonesia, The Raid lebih dulu tayang di Festival Film Internasional Toronto pada 2011. The Raid mendapat penghargaan The Cadillac People's Choice Midnight Madness Award.
The Raid pun tayang di Festival Film Sundance (Amerika Serikat), Festival Film Glasgow (Skotlandia), Festival Film Dublin Jamerson (Finlandia), Festival Mauvais Genre (Perancis) hingga Festival Film Imagine (Belanda).
The Raid juga sempat masuk dalam peringkat 11 pada box office bioskop Amerika Serikat. Prestasi ini kembali terulang pada The Raid 2 pada 2014 lalu yang dapat perhatian internasional. The Raid pun menjadi salah satu film dengan keuntungan terbesar dalam sejarah perfilman Indonesia.
4. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak tak masuk dalam daftar film yang laku di pasar domestik. Dengan deretan penghargaan yang didapat film maupun para pemerannya, film ini hanya disaksikan 120 ribu penonton di bioskop.
Baca Juga: Akun Simple Man Berikan Kode di Twitter, "Sewu Dino" akan Segera Difilmkan?
Namun di pasar internasional, film yang disutradarai Mouly Surya ini cukup diminati. Tayang perdana di Festival Film Cannes 2017, kisah Marlina tayang di belasan negara, seperti Malaysia, Singapura, Italia, Jerman, Spanyool, Hungaria, Ceko hingga Perancis.