"Saya mau teriak nggak bisa, mau manggil istri nggak bawa handphone, jadi saya cuma bisa diam mengendalikan diri," ujarnya lagi.
Namun seiring berjalannya waktu, Ruben Onsu mulai terbiasa. Ia jadi punya keberanian saat menghadapi 'teror' tersebut.
"Jadi setiap suara itu mulai mendekat, saya cuma bilang gini, 'Ngapain lu lagi Subuh begini gerak jalan? Nggak ada capeknya lu. Sudah ah, capek gue nanggepin setan. Lagian aneh-aneh saja setan pakai gerak jalan, bukannya lompat-lompat'. Habis saya ngomong gitu, hilang," kata Ruben Onsu.