KPU lantas meminta klarifikasi PBB terkait pencalonan Aldi Taher sebagai DPRD DKI Jakarta. Karena PBB tidak merespons, maka status Aldi Taher sebagai bacaleg DPRD DKI Jakarta akhirnya dicoret.
3. Sempat Salah Sebut Nasdem

Aldi Taher tergabung dalam Perindo pada 2023. Ferry Kurnia Rizkiyansyah selaku Wakil Ketua Umum Partai Perindo mengaku tersentuh ketika mendengar cerita Aldi Taher yang sempat menderita kanker saat wawancara.
Namun saat menghubungi Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo melalui Instagram, Aldi Taher sempat salah menyebut nama partai menjadi NasDem (Nasional Demokrat). Untungnya kesalahan tersebut tidak membuat Aldi Taher gagal jadi bagian dari Perindo.
4. Anak Pendiri Universitas Jayabaya

Sebelum memilih Aldi Taher, penting untuk mengetahui latar pendidikannya sebagai caleg DPR RI. Dari data yang dapat diakses oleh masyarakat di infopemilu.kpu.go.id, tertera bahwa Aldi Taher merupakan lulusan SMU 30 Jakarta (1998-2001) dan Universitas Jayabaya (2005-2008) dengan gelar Sarjana Ekonomi (S.E.).
Yang menarik, Aldi Taher ternyata cucu pendiri Universitas Jayabaya yang merupakan almamaternya. Aldi Taher merupakan cucu Moeslim Taher, pendiri Universitas Jayabaya pada 1958, sekaligus rektor tahun 1962 hingga 1988.
5. Minta Tidak Dipilih

Aldi Taher resmi menjadi caleg DPR RI dari Partai Perindo nomor urut 2 untuk daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Baca Juga: Kampanye Dimulai, Aldi Taher Gercep Pasang Foto Nyaleg Pakai Caption Nyeleneh
Beda dari caleg lainnya, Aldi Taher justru meminta untuk tidak dipilih atau dicoblos saat kampanye dimulai hari ini, Selasa (28/11/2023). Ketimbang memilih dirinya, Aldi Taher lagi-lagi menginginkan masyarakat dapilnya untuk membaca Al-Qur'an.