WALHI Protes Pembangunan Beach Club Raffi Ahmad, Dampaknya Bikin Warga Sekitar Kekurangan Air

Suara.com - Rencana pembangunan beach club Raffi Ahmad di Pantai Krakal, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, mendapat sorotan WALHI. Ini karena lahan 10 hektar tersebut berada dalam wilayah Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu bagian timur.

Elki Setiyo Hadi, Kepala Divisi Kampanye dan Data Informasi WALHI menuturkan, KBAK merupakan kawasan lindung geologi sebagai bagian kawasan lindung nasional. Hal tersebut merujuk kepada Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2012.

Raffi Ahmad dan Rudy Salim kembali punya bisnis baru di PIK 2, Tangerang. [dokumentasi pribadi]

"Wilayah Pantai Krakal masuk dalam zona perlindungan air tanah. Kawasan ini mempunyai sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah, yang merupakan cadangan air bagi warga," kata Elki Setiyo Hadi melalui rilis yang diterima Suara.com, Selasa (26/12/2023).

Elki menambahkan, meski memiliki sungai bawah tanah, Kapanewon Tanjungsari merupakan wilayah yang rawan kekeringan.

Sementara itu, bukit-bukit Karst dibutuhkan sebagai tempat resapan air. Nantinya kata Elki, akan menjadi cadangan air di wilayah sekitar.

"Dengan luasnya pembangunan beach club milik Raffi Ahmad, tidak menutup kemungkinan akan merusak wilayah-wilayah bebatuan karst cadangan air bagi wilayah-wilayah di sekitarnya," ujar Elki Setiyo Hadi.

Inilah yang kemudian menjadi kekhawatiran WALHI. "Pembangunan resort 2024 dan selesai di 2025, semakin memperparah kekeringan di kapanewon Tanjungsari," kata dia.

Sementara itu, Raffi Ahmad yang ditemui beberapa hari yang lalu mengatakan belum mengetahui soal protes dari WALHI.

"Nanti, nanti kita tanya lagi seperti apa. Saya juga baru tau dari temen-temen," kata Raffi Ahmad ditemui di Kebagusan, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/12/2023).

Kabar Raffi Ahmad akan membangun beach club dan resort di Yogyakarta muncul dari postingan Instagram. Ia mengatakan, rencana itu bermula dari lamunan.