Kabar baiknya, Fuji memilih menyikapi penyakit ADHD yang ia idap dengan positif. Terkadang, Fuji mendapat inspirasi membuat konten saat hiperaktifnya kambuh.
“Aku melihat hal itu baik, karena dari ADHD aku ini menjadi kreatif, jadi mikir terus. Otak jadi kerja terus,” papar Fuji.
Bawaan pengidap ADHD yang mudah lupa juga sangat membantu Fuji untuk mengabaikan komentar-komentar buruk terhadap dirinya di media sosial. Ia sangat terbantu dengan hal itu untuk mengontrol emosi.
“Jadi nggak terlalu ambil omongan orang, karena aku gampang lupa,” kata Fuji.
Fuji pun menyatakan siap hidup berdampingan dengan penyakit ADHD yang ia idap. Bukan aib, Fuji memilih melihat penyakit tersebut sebagai berkah tersendiri untuknya.
“Jadi nggak ada yang perlu disedihin, karena menurut aku itu bukan penyakit, bukan aib. Aku ambil itu sebagai berkah,” pungkas Fuji.