“Saya tetap berdoa dan bersyukur sama Tuhan, karena kerjaan masih ada, rumah ada, mobil juga ada, jadi nggak mungkin jatuh miskin,” ujar Pak Tarno kala itu.
Ia bahkan pernah menerima honor hingga Rp25 juta sekali tampil. Namun, segalanya berubah drastis setelah kondisi kesehatannya menurun. Stroke yang dialami oleh Pak Tarno membuatnya harus meninggalkan panggung hiburan dan beralih mencari penghidupan dengan berjualan.
Pesulap yang dulu dikenal dengan gaya khas dan mantra "sim salabim jadi apa, prok prok prok" ini kini menghadapi tantangan besar dalam hidupnya.