Prestasi ini menempatkan Ballal di panggung dunia sebagai pembuat film yang mampu membawa realitas Palestina ke hadapan publik global.
Aktivisme dan Karya Dokumenter

Sebagai seorang aktivis, Hamdan Ballal aktif dalam proyek Humans of Masafer Yatta, yang menyoroti kisah-kisah pribadi dari wilayah tersebut.
Dia juga menjadi sukarelawan di B'Tselem, sebuah organisasi hak asasi manusia Israel yang mendokumentasikan pelanggaran HAM yang dilakukan dalam pendudukan Israel di Tepi Barat.
Proyek film "No Other Land" digarap Ballal bersama tiga sutradara lainnya selama lima tahun, dari 2019 hingga 2023.
Karya mereka ini berhasil menyampaikan potret mendalam tentang realitas pahit yang dihadapi warga Palestina akibat konflik berkepanjangan.
Ballal dan timnya berusaha menampilkan suara yang jarang terdengar di panggung global, dengan memaparkan ketidakadilan yang dialami komunitas mereka setiap hari.
Kekerasan Berulang dan Hilangnya Ballal

Insiden penganiayaan yang menimpa Hamdan Ballal bukan pertama kalinya terjadi.
Baca Juga: 8 Sejarah yang Dicetak Pemenang Oscar 2025, Jadi Rekor Baru!
Sebelumnya, rekan sesama sutradara, Basel Adra, juga mengalami kekerasan serupa pada Februari 2025.
Pada malam penculikan Ballal, saksi mata melaporkan bahwa sekelompok pemukim bertopeng merusak kendaraan milik Ballal dan para aktivis lain.
Beberapa diantaranya disebut-sebut membawa senjata dan mengenakan seragam Israel.
Mereka memecahkan jendela dan merobek ban kendaraan sebelum melukai Ballal.
Selepas penculikan, tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang menuduh Ballal dan dua warga Palestina lainnya melempar batu ke arah pasukan keamanan.
Tuduhan ini dibantah oleh para saksi yang menyatakan bahwa Ballal adalah korban dari serangan yang terjadi di rumahnya sendiri.